Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Kisah ABK yang Selamat dari Musibah Tenggelamnya Belasan Kapal di Kalbar
18 Juli 2021 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Tim SAR Gabungan yang mendirikan Posko SAR di SPKKL Sambas, pada Sabtu, 17 Juli 2021, kembali menemukan tiga korban selamat dari bencana tenggelamnya belasan kapal di pesisir barat Kalbar.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dihimpun oleh Hi!Pontianak, ketiga korban yang selamat tersebut adalah Rommy Bicosa, Suhardi, dan M. Mikrad.
Menurut pengakuan Remmy Bicosa (30 tahun), pada saat mereka sampai di Rompong, dengan jarak sekitar 30 mil, kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak tinggi. Namun kapal yang mereka tumpangi tidak terjadi apa-apa. Tapi pada hantaman ombak kedua, kapal tersebut tiba-tiba langsung tenggelam.
Setelah kapal tenggelam, Remmy Bicosa, Suhardi, dan M. Mikrad, sempat meraih fiber untuk mengapung. Mereka terombang ambing selama 4 hari, dan tidak melihat ada kapal yang melintas.
Pada saat ketiganya merasa putus asa, dan terombang-ambing di laut, mereka melihat sebuah kapal besar. Dengan segala usaha, mereka berupaya mengayuh dengan kaki dan tangan yang sudah mengalami keram dan terluka.
ADVERTISEMENT
Tepat pada Sabtu, sekita pukul 01.00 WIB, mereka terlihat oleh awak Kapal KM Sri Intan 10 di perairan Pulau Muri, dan akhirnya mereka dibawa ke pelabuhan PPN Pemangkat.
Setelah KM. Sri Intan 10 sandar, ketiga korban langsung dievakuasi oleh tim SAR gabungan. Kondisi ketiga korban ini sangat memperihatinkan. Selanjutnya mereka dibawa ke RSUD Pemangkat untuk dilakukan pemeriksaan atau penanganan medis, kemudian mereka diserahkan kepada pihak keluarga.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, cuaca buruk terjadi di Kalbar, sejak Selasa 11 Juli 2021, hingga Rabu 12 Juli 2021 dini hari. "Saat kejadian di laut ketinggian ombak mencapai 4 hingga 5 meter. Semula ada 2 kapal yang dilaporkan hilang. Kemudian jumlahnya terus bertambah, menjadi 14 kapal, 16 kapal, dan terakhir ada 18 kapal yang dilaporkan hilang. Sebenarnya ada 1 kapal lagi yang hilang, tapi itu berada di Laut Natuna, jadi Basarnas Natuna yang melakukan pencarian," kata Yopi Haryadi, Kepala Kantor Basarnas Pontianak.
ADVERTISEMENT
Yopi merinci, sebagian besar kapal yang tenggelam adalah kapal nelayan. Selain itu juga ada 2 tugboat, satu tongkang, dan satu kapal pesiar.