Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Kisah Agus, Tatung Pria yang Tampil di Perayaan Cap Go Meh Singkawang
14 Februari 2025 9:28 WIB
·
waktu baca 2 menit![Agus saat melakukan atraksi sebagai tatung di perayaan Cap Go Meh Singkawang. Foto: Dok. Istimewa](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm13ygfn8t4gn69j1k71b3kz.jpg)
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebanyak 746 tatung telah melakukan atraksi pada puncak perayaan Cap Go Meh 2576 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada Rabu, 12 Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Agus, salah satu di antara ratusan tatung yang kerap berpartisipasi dalam Festival Cap Go Meh Singkawang di setiap tahun ini membagikan pengalamannya selama menjadi tatung kepada Hi!Pontianak. Tahun ini, roh atau leluhur yang memasuki tubuh Agus adalah Dewa Jenderal Perang.
Identik dengan tradisi ekstrem berupa tusukan benda tajam, Agus mengaku selama ini dirinya belum pernah mendapati luka saat menjadi tatung.
“Luka sih gak ada, cuma bekas tusukannya ada. Tapi nanti kalau sudah sembuh total, bakal balik lagi kayak biasa,” kata Agus.
Untuk proses penyembuhannya sendiri, benda-benda tajam yang ditusuk ke bagian tubuh akan dicabut sambil dibacakan mantra sehingga tidak akan ada bocoran darah ataupun luka-luka.
Jika jumlah tusukannya banyak atau benda tajam yang digunakan berukuran besar, maka penyembuhannya akan memakan waktu cukup lama. Sebaliknya, jika jumlah tusukannya sedikit dan ukuran benda tajamnya kecil, maka penyembuhannya akan berlangsung cepat dalam waktu satu minggu.
ADVERTISEMENT
Agus juga menjelaskan, terdapat ritual-ritual yang harus dijalankan terlebih dahulu oleh para tatung sebelum perayaan Cap Go Meh, seperti menjadi vegetarian selama tiga hari hingga melakukan ritual di rumah sesuai tradisi.
Adapun syarat utama yang harus dipenuhi untuk menjadi tatung, yakni vegetarian. Hal ini membuat para tatung, termasuk Agus tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi daging-dagingan dan telur, diutamakan sayur-sayuran.
“Itu aja, sih, vegetarian. Sebisanya badan kita itu dibersihkan dengan cara vegetarian ataupun mandi bunga,” ujarnya.