Kisah Deddy, Pengrajin Warangka Keris Rumahan: Ingin Hapus Stigma Mistis Keris

Deddy Soetedjo, pengrajin Warangka Keris asal Kalbar yang ingin hapus stigma mistis keris di masyarakat. Foto: Rizky Prapurna Bakti/Hi!pontianak

Hi!Pontianak - Deddy Soetedjo, pengrajin warangka keris berusia 43 tahun dari Pontianak, telah menciptakan karya seni yang mengagumkan sejak tahun 2002. Meski memulai ukiran warangka keris pada tahun 2019, Deddy belajar secara otodidak dengan semangat tinggi dan dukungan dari teman-temannya.

"Ukiran warangka keris ini bukan sekadar pekerjaan, tapi bagian dari aktualisasi diri," ungkap Deddy. Dengan alat seadanya, ia menghasilkan karya yang memukau, menyesuaikan motif-motif ukiran dengan bidang yang sekecil apa pun.

Deddy menemukan inspirasi dan pengetahuan yang berharga untuk menyempurnakan karyanya dengan banyak pengalaman. Dari warangka keris hingga sarung keris dan tongkat komando, setiap karyanya menghasilkan keindahan dan keistimewaan yang memikat.

Namun, perjalanan Deddy tidak hanya tentang menciptakan karya seni. Dia juga berperan sebagai pendidik, menyebarkan pengetahuan tentang keris dan budaya Nusantara. Deddy ingin menghapus stigma negatif terhadap keris sebagai barang mistis, dan mengembalikan kebanggaan pada warisan budaya yang berharga.

"Keris bukan sekadar senjata atau barang mistis. Keris adalah hasil karya Mpu yang sarat dengan filosofi dan doa-doa," tegas Deddy. Menurutnya, memiliki keris adalah bentuk penghormatan terhadap kebesaran Tuhan dan ciptaan-Nya.

Meskipun menghadapi tantangan dan prasangka negatif, Deddy terus mengkampanyekan keindahan dan nilai budaya keris. Baginya, memelihara dan melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama untuk generasi masa depan.

Dengan semangat dan dedikasinya, Deddy Soetedjo tidak hanya menciptakan karya seni yang memukau, tetapi juga menjadi pilar dalam melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan berharga.