Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Kisah Ellen, Tatung Perempuan yang Tampil pada Perayaan Cap Go Meh di Pontianak
26 Januari 2023 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Perayaan Cap Go Meh adalah salah satu tradisi warga Tionghoa pada 14 hari usai perayaan Tahun Baru Imlek. Biasanya, Cap Go Meh dimeriahkan dengan berbagai atraksi, seperti atraksi barongsai, naga, hingga tatung.
ADVERTISEMENT
Tatung sendiri adalah atraksi dari leluhur, yang datang dan meminjam raga manusia, untuk melakukan tolak bala, atau mengusir kesialan. Selain itu, tatung juga diyakini dapat mengobati orang-orang yang sakit.
Di Pontianak, ada salah satu tatung yang menjadi sorotan warga. Dia adalah Ellen Febrianti, seorang tatung perempuan berusia 21 tahun. Ellen 'terpilih' dan mendapat anugerah menjadi tatung, sejak dia berusia 13 tahun. Hingga saat ini, ia sudah 8 tahun menjadi tatung.
Awal mula Ellen menyadari dia bisa menjadi tatung, ketika usia 8 tahun, Ellen kerap kali mendapatkan mimpi, diberikan bayangan-bayangan petunjuk tokoh-tokoh tatung.
“Pertama sering didatangi mimpi. Secara otomatis kita vegetarian, kalau kecium daging, gak bisa jadi vegetarian. Waktu itu ada lah sakit-sakit sedikit karena vegetarian, tapi masih aman,” kata Ellen, Kamis, 26 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
Bukan Keturunan Tatung
Tak ada keturunan dari keluarga tatung, orang tua Ellen juga pernah pergi ke orang pintar, untuk menanyakan tentang mimpi-mimpi dewa-dewa yang datang tersebut. Namun memang ternyata Ellen diberikan anugerah menjadi tatung.
“Katanya saya memang bisa begini. Dari keluarga gak ada keturunan, saya langsung tiba-tiba. Saya dirasuki Dewa Zam Thai Ji, Dewa Nacha,” ucap Ellen.
Sejak saat itu Ellen menjadi sosok vegetarian, tiap kali mencium aroma masakan daging-dagingan, ia merasa mual. Untuk mengundang arwah atau dewa ke tubuh Ellen, ia diberi petunjuk cara-cara, agar Dewa tersebut dapat masuk ke raga Ellen.
“Saya diajarin sendiri, dari mimpi. Dikasih tahu, kalau kamu mau undang saya, ada begini-begini. Gak ada pantangan, cuma daging sapi aja saya kurangi. Saya kalau atraksi juga sewajarnya aja, gak ekstrem. Soalnya saya perempuan, gak ada yang tusuk-tusuk,” ungkap Ellen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ellen juga kerap kali didatangi oleh warga yang ingin berobat. Menurut kepercayaan warga Tionghoa, tatung juga dapat mengobati orang.
“Kalau berobat, ada sih banyak. Ngobatinnya, kayak ngobatin anak rewel, panas dalam. Kebanyakan anak-anak kecil, kayak anak bayi gitu,” tutur Ellen.
Sejak menjadi tatung, Ellen merasa bangga, karena bisa membantu sesama. Jika ingin mengobati, biasanya Ellen dirasuki dulu oleh Dewa dan langsung mengobati orang yang sakit.
“Yang bikin berkesan dan menyenangkan jadi tatung itu, karena kita bisa membantu sesama. Kalau mau ngobatin, saya dirasukin dulu. Kita panggil leluhurnya, nanti ngecek dan ngobatin,” paparnya.
Tatung wanita muda di Pontianak ini akan turun atraksi pada Cap Go Meh 2023 ini. Ellen akan melakukan atraksi di klenteng Waru, Siantan, hingga daerah Kubu Raya.
“Untuk persiapan Cap Go Meh dari kendaraan, anggota-anggota, jadwal dan menjelang 3 hari sebelum Cap Go Meh vegetarian. Pengalaman banyak sih yang gak bisa dilupain. Rasanya unik aja. Kok saya bisa dikasih seperti ini, kadang kepikiran ini benar gak sih, kayak mikir apakah ini halusinasi,” kata Ellen.
ADVERTISEMENT
Tatung adalah orang yang dirasuki oleh leluhur atau dewa, yang datang merasuki jiwa manusia terpilih. Tatung diyakini dapat mengobati orang sakit.
Pada perayaan Cap Go Meh, tatung akan atraksi keliling jalan atau biasa disebut cuci jalan, hal tersebut diyakini dapat mengusir kesialan.