Konten Media Partner

Kisah Gadis Bermata Hazel: Dibully Kakak Kelas karena Dikira Pakai Softlens

30 Oktober 2020 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Halima, gadis bermata hazel asal Balikpapan. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Halima, gadis bermata hazel asal Balikpapan. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Kisah Gadis Bermata Hazel: Dibully Kakak Kelas karena Dikira Pakai Softlens
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Warna mata hazel merupakan salah satu warna mata yang langka. Biasanya, warna mata hazel ini ditemukan pada orang di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa.
Nurhalimasari, seorang remaja di Balikpapan, sempat viral di media sosial, karena memiliki mata berwarna hazel. Pada video yang diunggah di TikTok, netizen mengira bahwa ia sedang menggunakan softlens.
Mata berwarna hazel umumnya memiliki ciri-ciri lingkar cokelat di pupilnya. Ini disebabkan karena jumlah melanin yang terdapat pada stroma iris jauh lebih rendah dari pada bola mata berwarna biru.
Halima mengaku mimiliki kakek yang berasal dari Belanda. Foto: Dok Hi!Pontianak
Halima mengatakan, orang tuanya sendiri tak memiliki mata berwarna hazel. Namun, diakuinya, kakeknya merupakan keturunan Belanda.
“Kalau ibu bapak aku, masih Indonesia. Cuma kata ibuku, kakek aku yang orang Belanda,” ucap Halima, kepada Hi!Pontianak, Jumat (30/10).
ADVERTISEMENT
Halima merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Ia mengatakan, semua kakaknya memiliki mata berwarna hazel, namun tak begitu terlihat. “Tapi yang terlihat hazel cuma aku,” ucapnya.
Karena dikira memakai sotflens, Halima yang memiliki mata hazel, kerap menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya di sekolah. Foto: Dok Hi!Pontianak
Memiliki mata indah seperti itu, tentunya merupakan idaman semua orang. Namun berbeda dengan Halima, ia mengaku kerap dibully di sekolah, karena memiliki mata berwarna hazel.
“Terus juga kadang-kadang suka dibilang pake softlens, karna warna matanya hazel, dan juga saya termasuk adek kelas yang paling tidak disukai oleh kakak kelas, karena perbedaan warna mata. Saya sering dibully, dibilang pake softlens. Kadang dilabrak atau sampai dikata-katain dengan kata-kata kasar,” ungkapnya.
Namun ia tak terlalu menanggapi perundungan tersebut. Ia malah bersyukur, karena memiliki kelebihan yang tak dimiliki banyak orang.
ADVERTISEMENT
“Kadang juga sering dipuji-puji seperti orang luar (Indonesia) dan juga sering dapat banyak perhatian dari orang-orang,” katanya.