Konten Media Partner

Kisah Guru di Kubu Raya, Setiap Hari Gunakan Perahu Sampan untuk ke Sekolah

28 Februari 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD 49 Sungai Kakap setiap hari harus menggunakan perahu sampan untuk sampai ke sekolah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD 49 Sungai Kakap setiap hari harus menggunakan perahu sampan untuk sampai ke sekolah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Asti Wahyuni, seorang guru PPPK yang mengajar di SD 49 Sungai Kakap, Parit Timur Laut, Kabupaten Kubu Raya (KKR) setiap harinya harus menggunakan perahu sampan untuk sampai ke sekolah.
ADVERTISEMENT
“Pertama-tama saya menggunakan motor tambang, setelah itu saya berpikir kalau Rp 50 ribu sehari ongkosnya kalau dipikir selama 6 hari itu Rp 300 ribu sedangkan saya gajinya Rp 3 juta. Akhirnya saya berpikir bagaimana caranya untuk mengurangi biaya yang saya keluarkan. Akhirnya saya belajar dengan warga setempat untuk membawa Robin (perahu sampan). Kebetulan ada Robin komite yang bisa saya gunakan,” ungkap Asti kepada Hi!Pontianak pada Selasa, 27 Februari 2024.
Perjuangan Asti untuk mengajar tidak hanya sampai di situ, dirinya harus berjuang menggunakan perahu sampan yang ternyata sudah rusak bahkan ada beberapa bagian yang bocor.
“Mesin rusak karena sudah tua, akhirnya pernah mogok, rusak di tengah jalan. Kami, saya dan teman saya sempat berkayuh setengah jam. Udah siang jam 9, udah terlambat, sebenarnya udah down tapi pada saat ngeliat anak-anak nunggu kami datang, jam 9 masih menunggu kami dan masih semangat untuk belajar, anak-anak menunggu di jembatan itu di dermaga pas depan sekolah sedih melihat mereka, saya dan teman jadi semangat lagi untuk bisa memberikan pelajaran,” ceritanya dengan mata berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
Asti sangat mengharapkan adanya bantuan perahu sampan yang bisa digunakannya bersama guru dan siswa untuk berangkat ke sekolah. “Saya berharap agar kami bisa mendapatkan bantuan karena selama ini kan bantuan yang kami pakai itu bantuan sampan yang memang sampan itu bukan yang fiber, sampan kayu yang memang udah rapuh, tampalannya sudah banyak, kalau goyang sedikit udah masuk airnya,” tambah Asti yang sudah 2 tahun mengabdikan dirinya sebagai guru kelas 5 dan kelas 6 itu.
Hanya ada 4 guru yang mengajar di 30 lebih siswa di SD 49 Sungai Kakap tersebut. Sebagian besar siswa menggunakan perahu sampan untuk ke sekolah.