Kisah Guru Honorer di Pontianak Bertahan dengan 2 Bulan Gaji yang Tak Dibayar

Ratusan guru mendatangi Kantor Gubernur Kalbar menyampaikan aspirasi mereka yang menolak untuk dirumahkan. Foto: Rabiansyah/Hi!Pontianak

Hi!Pontianak - Seorang guru honorer di Pontianak, Kalimantan Barat yang terancam dirumahkan mengungkapkan kisahnya harus bertahan dengan dua bulan gaji yang tak dibayarkan. Guru yang sudah mengajar di salah satu sekolah lanjutan tingkat atas selama 15 tahun ini harus menelan pil pahit saat diminta mengikhlaskan gaji yang belum diterimanya itu.

“Kami honorer dikumpulkan kepsek untuk rapat perihal penggajian, kemudian kepsek menjelaskan bahwa dana Bos tidak bisa dibayarkan untuk honorer, bahkan beliau bilang sekolah yang sudah menggaji honorer harus mengembalikan. Nah yang mengejutkan, kami diminta untuk mengikhlaskan gaji bulan Januari dan Februari yang belum dibayarkan," ungkap pahlawan tanpa tanda jasa yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Dengan dua bulan gaji yang tak dibayarkan itu, dirinya harus pintar-pintar mencari cara mendapatkan uang tambahan dengan mengajar les private.

"Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ya sementara saya juga mengajar les private di rumah," tambahnya.

Ia berharap ke depan ada perubahan kebijakan dari pemerintah terkait, agar lebih memperhatikan nasib honorer yang ada.

“Ke depannya jika pemerintah ingin menuntaskan honorer tolong jangan persulit ketika mendaftar PPPK ataupun merumahkan honorer yang masih ada. Karena mereka sudah bertahun-tahun honor dengan gaji yang minimalis. Namun, kinerja yang sama dengan PNS dan PPPK, semoga pemerintah lebih memperhatikan nasib honorer yang masih tersisa,” tutupnya.

Penulis: Rabiansyah