Kisah Guru TK Pontianak yang Akan Wakili Indonesia di Ajang Miss Chinese World

Konten Media Partner
18 Februari 2020 11:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aldora Helsa mengikuti ajang Miss Chinese Indonesia 2020 di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aldora Helsa mengikuti ajang Miss Chinese Indonesia 2020 di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Gadis asal Pontianak, Kalimantan Barat, Aldora Helsa, terpilih sebagai Miss Chinese Indonesia 2020, yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (8/2). Ia akan mewakili Indonesia mengikuti ajang Miss World Chinese di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Ditemui Hi!Pontianak, perempuan yang kerap disapa Dora ini merasa bangga membawa nama Kalimantan Barat, khusunya Pontianak, dalam ajang pemilihan Miss Chinese Indonesia, setelah melengserkan 20 peserta lainnya.
“Saya bersyukur dan bangga, bisa membawa nama Kalimantan Barat, khusunya Pontianak dan memenangkan ajang ini. Rasanya seperti mimpi, masih tidak menyangka. Semua emosi campur aduk. Setelah sadar, saya bersyukur. Ini adalah hal yang sangat saya syukuri dan saya semangat untuk menjalaninya,” ucap Dora, Selasa (18/2).
Sempat hopeless karena tidak ada respons dari pihak penyelenggara, tak menyurutkan semangat Dora untuk mengikuti salah satu impiannya ini. Bahkan, Dora bercerita selama masa karantina dirinya sempat jatuh sakit.
Aldora Helsa, gadis asal Pontianak yang terpilih sebagai Miss Chinese Indonesia 2020. Foto: Dok. Istimewa
“Tidak ada respons dari pihak penyelenggara, saya pikir ya sudah mungkin enggak terpilih. Lalu tidak berapa lama dapat panggilan dari pihak penyelenggara untuk melakukan sesi wawancara melalui online. Setelah itu, nunggu lagi cukup lama, kemudian ditelepon dan lolos. Pas diumumin lolos ke tahap selanjutnya itu, hopeless lagi, down, dan pesimistis, karena peserta lainnya dari latar belakang yang berkualitas. Tapi aku selalu tegaskan ke diri sendiri, enggak apa-apa, lakukan yang terbaik, menang kalah nggak jadi masalah, yang penting sudah melakukan yang terbaik,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Selama karantina saya batuk pilek, pas di Pontianak memang sudah sakit, sampai disana makin parah. Karena sakit itu sudah enggak mikir menang. Lalu diumumin masuk top ten itu enggak nyangka, bersyukur,” timpal Dora.
Dora mengatakan kemenangannya ini semata-mata tak lepas dari doa dan semangat dari keluarga, terutama sang ibu, The Pek Ling. Dora bercerita, baju atau gaun yang digunakannya saat malam pemilihan dibuat langsung oleh sang ibu.
“Mama itu penyemangat terbesar aku untuk ikut ajang ini. Mama selalu bilang ikut aja, coba aja dulu. Dan, pas ajang itu semua busana mama yang bikin, mulai dari busana untuk pas photoshoot, hingga malam final mama yang bikin. Sempat minder baju yang lain mewah-mewah tapi ya sudahlah nggak masalah yang penting lakuin yang terbaik,” kata dia.
Aldora Helsa terpilih sebagai Miss Chinese Indonesia 2020 dan akan mewakili Indonesia di ajang Miss World Chinese di Malaysia. Foto: Dok. Istimewa
Perempuan yang diketahui berprofesi sebagai Guru TK Immanuel ini menuturkan bahwa ajang pemilihan duta tersebut bukanlah kali pertama baginya. Sebelumya ia pernah mengikuti kegiatan pencarian bakat lainnya yang ada di Kota Pontianak dan tingkat nasional.
ADVERTISEMENT
“Sebelumnya di Kalbar pernah ikut Putri Indonesia, raih runner up 1. Pernah ikut Miss Indonesia juga cuman enggak lolos, lalu ikut Duta Lingkungan dan Gege Meimei. Aku suka ikut ajang-ajang seperti ini supaya bisa speak up, untuk mewakili salah satu hal tertentu atau permasalahan. Misalnya aku suka ngajar, suka anak-anak jadi kita speak up tentang pendidikan di Kalimantan Barat khusunya di pedalaman yang masih susah dan perlu perhatian,” jelas Dora.
Aldora Helsa terpilih sebagai Miss Chinese Indonesia 2020 setelah menggeser 20 peserta lainnya. Foto: Istimewa
Untuk ke tahap selanjutnya, yang akan berlangsung di Malaysia, Dora mengatakan ingin membawakan budaya tindayu. “Ingin bawa tindayu, baik di internasional kostum atau lain sebagainya. Mungkin bawa tatung Singkawang atau tugu Khatulistiwa. Tapi kembali ke manajemen pihak penyelenggara. Kita punya ide, tapi kembali lagi keputusan pihak manajemen,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Setelah terpilih sebagai Miss Chinese Indonesia, Dora mengatakan, ingin mengubah paradigma akan keberadaan Tionghoa di Indonesia.
“Visi dan misi saya ikut ajang ini simpel cuman ingin supaya masyarakat tionghoa di Indonesia tidak merasa didiskriminasi, terminoritaskan gitu. Kita tidak minoritas, walau pun tidak seramai di Tiongkok tetapi kita kan sudah tinggal di Indonesia, berarti kita bagian dari Indonesia. Jadi jangan merasa terdiskriminasikan. Justru itu yang bikin kita eksklusif,” tutur Dora.