Jusin Clasic, Pesulap Muda Indonesia Pertama yang Kenalkan Seni Bian Lian

Konten Media Partner
30 April 2020 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusin Tiono, pesulap asal Singkawang, Kalbar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jusin Tiono, pesulap asal Singkawang, Kalbar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Jusin Clasic, Pesulap Muda Indonesia Pertama yang Kenalkan Seni Bian Lian
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Tak banyak anak muda yang terjun untuk melestarikan kebudayaan nenek moyangnya. Namun, ada satu pemuda asal Kalimantan Barat yang kemudian menjadi pesulap pertama dan termuda yang memopulerkan seni mengubah wajah atau Bian Lian yang berasal dari Tiongkok.
Dia adalah Jusin Tiono atau yang lebih dikenal dengan nama panggung, Jusin Clasic (JSN). Ia lahir di Singkawang, Kalimantan Barat, Indonesia, 24 April 1995.
Jusin mulai tertarik terjun ke dunia sulap saat usianya 8 tahun. Selama 3 tahun ia menggeluti bidang ini hingga akhirnya serius terjun dan mengadakan berbagai pertunjukan sulap sampai ke ajang pencarian bakat pada 2007 saat usianya baru berusia 12 tahun.
Salah satu tokoh pesulap asal Amerika Serikat yang menginspirasinya adalah David Copperfield. Pada 2008, Jusin mulai dikenal oleh masyarakat luas sebagai pesulap muda yang mengenalkan seni mengubah wajah.
ADVERTISEMENT
Saat usianya menginjak 13 tahun, Jusin mendirikan sebuah manajemen sulap yang diberi nama Born Magic (Born to be Magician) yang menjadi wadah anak muda pecinta sulap di Kalimantan Barat. Pada pertengahan tahun 2011, Jusin pun diundang ke acara “Hitam Putih” Trans 7 yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier.
Satu hal yang membuat Deddy Corbuzier tertarik untuk menghadirkan Jusin adalah agar dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang lain bahwa perjuangan yang penuh dengan penolakan. Tapi, tidak menjadi hambatan untuk mewujudkan mimpi Jusin menjadi seorang seniman Bian Lian (mengubah wajah) termuda di Indonesia.
Jusin Clasic magic show in Beijing. Foto: Dok. Istimewa
Terjunnya Jusin menjadi seniman Bian Lian bukan tanpa hambatan. Semua berawal dari musibah gempa bumi di Si Chuan, Tiongkok pada tahun 2008.
ADVERTISEMENT
Perkumpulan para seniman Si Chuan terpanggil untuk mengadakan penggalangan dana untuk para korban bencana gempa bumi saat itu. Alhasil, diadakan panggung pertunjukkan yang menampilkan semua karya seni dari para seniman lokal yang saat itu digelar pula di Singkawang, Kalimantan Barat.
Kabar baik ini pun akhirnya sampai kepada seorang Cong Bui Siam / 张纬潜, seorang senior tokoh masyarakat yang sangat terpandang di masyarakat Singkawang. Beliau saat itu sangat antusias mengajak cucunya, Jusin, untuk bersama-sama menghadiri acara penggalangan dana tersebut. Selesai menghadiri acara tersebut, Jusin tertarik dengan salah satu pertunjukkan yang baru saja ia saksikan disana, yaitu seni mengubah wajah.
Keinginannya yang begitu kuat itu disampaikan kepada kakeknya. Namun Sang kakek menolaknya karena seni mengubah wajah adalah satu-satunya seni dari masyarakat Tiongkok yang tidak diajarkan kepada sembarang orang apalagi kepada umum. Sejauh ini, seni mengubah wajah hanya diajarkan turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya, yakni kepada generasi kandung laki-laki. Namun, hal ini bukannya membuat Jusin patah semangat, ia tertantang untuk mencari tahu apa itu seni mengubah wajah dan bertekad untuk mempelajarinya.
ADVERTISEMENT

Perjuangan Jusin Clasic

Perjuangan Jusin membuahkan hasil, tak hanya di dalam negeri. Ia juga telah mengikuti berbagai ajang internasional di bidang sulap yang membuat namanya semakin terkenal di Indonesia maupun di mancanegara. Mulai dari China Beijing International Magic Carnival hingga Korea FISM World Championship of Magic telah diikuti olehnya. Ia bahkan pernah diundang dalam International Magic Festival di China pada tahun 2012 yang merupakan acara sulap terbesar kedua di dunia.
Memulai kariernya sebagai pesulap di usia yang masih sangat muda tidak membuat Jusin melupakan dunia pendidikan. Setelah menamatkan pendidikan SMA di Singkawang, ia melanjutkan studi di Beijing Language Culture University (BLCU) dan telah meraih gelar Bachelor of Arts pada tanggal 28 juni 2017.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini masih banyak yang ingin Jusin lakukan, satu diantaranya adalah membuat ruang pribadi yang representatif dalam mengembangkan bakat dan minatnya sekaligus juga tempatnya menyimpan semua hasil karya magician dari tahun ke tahun.
Profil
Nama : Jusin Tiono
Lahir : 24 April 1995
Riwayat Pendidikan
SD : Karuna Singkawang
SMP : Negri 3 Singkawang
SMA : Santo Ignasius Singkawang
Perguruan Tinggi : Beijing language Culture University, Beijing China
Ayah : Afui Setiono
Ibu : Lim Hui Lang
Saudara (Adik perempuan kandung) : Chiandivia Tiono
Instagram : https://www.instagram.com/jusinclasic/?hl=en
Twitter : https://mobile.twitter.com/jusinclasic
Facebook : https://m.facebook.com/jusin.clasic