Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Kisah Korban Banjir di Sintang yang Terpaksa Pakai Daster Milik Ibu
13 Juli 2020 17:55 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Banjir besar yang merendam ribuan rumah di Tebidah, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, menyisakan banyak cerita unik.
ADVERTISEMENT
Salah satunya, seorang pemuda setempat, yang terpaksa memakai daster milik ibunya, karena semua pakaiannya basah, terendam banjir. Pria tersebut adalah Ahmad Afrizal.
“Saya terpaksa pinjam daster ibu, karena semua pakaian basah. Pakaian tersebut tak bisa diselamatkan ke tempat yang kering karena banjir sudah sampai loteng rumah,” katanya ketika dihubungi Hi!Pontianak, Senin (13/7).
Ia mengaku tidak punya pilihan pakaian lain. Apalagi, dirinya perlu pakaian hangat, agar tidak kedinginan saat cuaca seperti saat ini. “Daster yang saya pakai pun belum sepenuhnya kering. Masih terasa basah sedikit. Tapi, ketimbang ndak berpakaian sama sekali, lebih baik saya pakai, sementara menunggu pakaian yang lain kering,” ucapnya.
Dikatakannya, banjir yang terjadi tak hanya merendam rumah warga, tapi juga mengakibatkan sejumlah rumah di kawasan itu rusak. “Dua rumah di sebelah kami, hampir tercabut, karena derasnya banjir,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, pemerintah segera memberikan bantuan pada korban banjir di daerahnya. Mengingat, tidak sedikit warga yang kehilangan harta benda akibat banjir tersebut. “Semoga ada perhatian dari pemerintah untuk Desa Nanga Tebidah, Desa Landau Bara, Desa Entogong dan desa yang lain yang terkena banjir,” harapnya.