Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Kisah Makam Keramat Di Pulau Temajo Mempawah: Tak Tergerus Ombak dan Pasang Laut
7 Juni 2021 11:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Mempawah - Tak hanya memiliki objek wisata pantai yang indah, Pulau Temajo di Desa Sungai Kunyit Laut, Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah, juga memiliki objek wisata budaya dan religi.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu sempat viral, makam I Fatimah Daeng Takontu yang merupakan putri dari Raja Gowa ke XVI, I Mallombasi Daeng Mattawang Sultan Hasanuddin. Makam I Fatimah Daeng Takontu ini termasuk salah satu Benda Cagar Budaya (BCB) Kabupaten Mempawah, berdasarkan Perbup Mempawah Nomor 15 tahun 2020 tentang Perlindungan dan Pelestarian Situs/Benda Cagar Budaya dan Bangunan Cagar Budaya Kabupaten Mempawah.
Selain makam I Fatimah Daeng Takontu, juga terdapat Makam Keramat di pulau yang dekat dengan Pelabuhan Internasional Kijing ini. Lokasi makam keramat tersebut berada di Tanjung Mutos Pulau Temajo, berada persis di pesisir pantai yang berhadapan langsung dengan dermaga Pelabuhan Internasional Kijing.
Anehnya, meski berada persis di pesisir pantai, makam keramat tersebut tidak tergerus ombak dan terendam air saat terjadi pasang laut.
ADVERTISEMENT
"Tidak pernah terendam, biar pasang (angin) barat. Kalau kita lihatkan jika terjadi air pasang seharusnya tenggelam, ini tidak," jelas Abdul Rani, sosok yang dituakan di Sungai Kunyit, kepada Hi!Pontianak, Minggu, 6 Mei 2021.
Berdasarkan cerita turun temurun, Abdul Rani mengatakan, makam tersebut merupakan makam Utin Fatinah, seorang pemuka agama asal Sambas.
"Sebenarnya dia itu asal Sambas bukan orang Mempawah. Dan termasuk pemuka agama sehingga makamnya dikeramatkan, bukan pejuang," ujarnya.
Pria yang hampir berusia genap 78 tahun ini mengaku, juga pernah mimpi didatangi oleh Utin Fatinah. Kepadanya, Utin Fatinah berpesan agar menjaga pusaranya tersebut.
"Dia mengenalkan langsung namanya. Kemudian juga minta dijagakan, jangan sampai rumahnya (Makam Utin Fatinah) dikotori dan segala macam," ungkap Abdul Rani.
ADVERTISEMENT
Selama ini, banyak yang datang ke Makam Utin Fatinah untuk meminta rezeki maupun wangsit.
"Ada perempuan asal Jawa, 3 malam tidur di makam Utin Fatinah. Ini bukan cerita orang, saya sendiri yang bawanya. Tujuannya mencari alamat bagus (wangsit)," ujar Abdul Rani.
Menurut Abdul Rani, makam Utin Fatinah merupakan satu satunya makam keramat yang ada di Pulau Temajo. Ia sangat yakin, karena sudah turun temurun keluarganya berusaha di Pulau Temajo. Bahkan orang tuanya sendiri lahir di Pulau Temajo.
"Yang di Tanjung Matoa itu sebenarnya tidak ada apa-apa. Maaf ya sebelumnya, saya mengatakan orang itu bohong tidak juga, hanya orang itu mengada-ada. Yang asli itu cuma di situ (Tanjung Mutos). Saya berani ngomong, karena bapak saya lahir di Temajo," pungkasnya.
ADVERTISEMENT