Kisah Maman Sempat Putus Asa karena Corona, Kini Jadi Pendonor Plasma Konvalesen

Konten Media Partner
20 Mei 2021 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPD Partai Golkar, Maman Abdurrahman pada acara donor darah yang digelar IIPG Kalbar di Kantor DPD Golkar Kalbar. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPD Partai Golkar, Maman Abdurrahman pada acara donor darah yang digelar IIPG Kalbar di Kantor DPD Golkar Kalbar. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Maman Abdurrahman, legislator di Senayan asal Kalimantan Barat mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien COVID-19 di RSUD dr Soedarso Pontianak, Kamis, 20 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien COVID-19 yang telah sembuh. Maman sendiri merupakan pasien COVID-19 yang sempat dirawat di RSUD dr Soedarso dan berhasil sembuh.
"Alhamdulillah saya didampingi Bu Saripawan (Direktur RSUD dr Soedarso) barusan melakukan tes awal sebagai salah satu prasyarat untuk mendonorkan plasma konvalesen," kata Maman kepada wartawan.
Anggota Komisi VII DPR RI ini menjelaskan, tes awal yang dijalaninya untuk menemukan apakah antibodi dalam tubuhnya pasca-tertular COVID-19 masih ada atau tidak. Sebab, rata-rata orang pasca-terinfeksi COVID-19, badannya terbentuk antibodi sendiri.
"Antibodi atau darah orang pasca-terjangkit COVID-19 itu nanti diambil. Intisari darah atau plasmanya itu yang diambil atau dipakai untuk didonorkan kepada mereka yang terjangkit COVID-19. Sekarang saya menunggu hasilnya (tes awal) dulu, kalau hasilnya bagus, artinya besok saya sudah langsung bisa mendonorkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menyandang kapasitas sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar saja, Maman juga merupakan penyintas COVID-19. Kondisinya kala itu tergolong parah. Bahkan sempat mengalami kondisi kritis. Sehingga paru-parunya mengalami pneumonia karena terdapat bercak putih setelah dirontgen. Ia pun sempat menggunakan ventilator untuk membantu pernapasannya.
Lantaran oksigen yang dihirupnya tak mencukupi untuk sampai ke otak. Sehingga menyebabkan fase kritis selama beberapa hari. Kala itu kondisinya sempat berada di titik nadir, karena harus menggunakan bantuan ventilator untuk bernafas serta kehilangan indera penciuman maupun perasa. Sehingga menyebabkan susah makan.
"(Dirawat) kurang lebih 13 hari kemarin. Isolasi mandiri 8 hari, jadi 21 hari. Artinya sempat dalam kondisi yang mungkin kritis," beber Maman.
Namun, saat proses tranfusi plasma konvalesen sedang berlangsung, secara perlahan kondisi halusinasi yang sempat dialaminya berangsur-angsur sirna dan mulai bernafsu untuk makan dan minum.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, setelah bersusah payah untuk bisa memperoleh plasma konvalesen penyintas COVID-19 di Kalbar, akhirnya plasma konvalesen golongan O diperoleh di RSPAD Gatot Soebroto di Jakarta," jelasnya.
Setelah melakukan transfusi plasma konvalesen, tak perlu menunggu lama untuk merasakan reaksinya. Anggota DPR RI yang karib disapa Bang Maman ini seketika merasakan spirit luar biasa yang sedang mengalir dalam darah serta tubuhnya. Sehingga, memompa semangat hidupnya yang nyaris putus asa.
"Kalau ditanya seberapa ampuh, sebagai mantan penderita, saya merasakan satu sampai 5 hari kondisi badan saya tidak nyaman sekali waktu kena COVID-19 itu. Hari ke-6 saya dapat donor plasma konvalesen untuk kantong pertama, itu perubahannya signifikan sekali terhadap kondisi badan saya. Jadi rasanya beda," cerita Maman.
ADVERTISEMENT
Hari ke-8, sambung dia, masuk lagi kantong plasma kedua. Kondisi tubuhnya langsung fresh atau segar. "Mungkin penjelasan secara medis dokter lebih paham, tapi dari sisi mantan penderita, memang harus saya akui salah satu faktor penunjang terbesar yang membuat saya cepat pulih itu memang donor plasma. Selain support suster, dokter, pelayanan, obat-obatan," ucapnya.
Maman Abdurrahman menjalani tes sebelum donor plasma konvalesen. Foto: Dok Hi!Pontianak
Niatnya mendonorkan plasma konvalesen ini berangkat dari semangat bersama di tengah kondisi pandemi COVID-19. Ia melihat bahwa situasi seperti ini tidak bisa lagi dihindari. Siapapun pasti punya potensi terpapar COVID-19.
"Satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa penyakit ini nyata, tapi tidak usah panik, khawatir, jalankan saja protokol kesehatan," pesannya.

Maman Ajak Penyintas COVID-19 Donor Plasma Konvalesen

Selain menjalankan semaksimal mungkin protokol kesehatan, kata dia, ada satu hal yang mungkin bisa dilakukan jauh lebih besar dari hanya sekedar menjaga protokol kesehatan, yaitu mendonorkan plasma konvalesen.
ADVERTISEMENT
"Bagi para mantan-mantan atau alumni COVID-19, masyarakat Kalbar yang memang sudah pernah kena COVID-19 saya harap yuk kita sama-sama mendonorkan darah kita atau yang akan diubah menjadi plasma. Supaya bisa bermanfaat buat orang banyak," ajaknya.
Metodenya, kata Maman, intisari darah alumni pasien COVID-19 akan diambil dan diolah. Tetapi, ini darah dari mereka yang terpapar COVID-19 dalam kondisi parah.
"Salah satu cara yang memang bisa mempercepat penyembuhan COVID-19 adalah dengan menerima transfusi donor plasma. Kebetulan kemarin pada saat terkena COVID-19, saya salah satu yang mendapat donor plasma. Jadi saya merasa punya kewajiban juga untuk mendonorkan plasma saya kepada siapapun masyarakat yang terkena COVID-19," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, ia mengajak bergandengan tangan dengan semangat kebersamaan memerangi COVID-19. Dengan mendonorkan plasma konvalesen ini, ia berharap semakin banyak pendonor plasma.
ADVERTISEMENT
"Di momentum Idul Fitri ini, saya mengajak semua masyarakat tidak lagi berkeluh kesah, tidak lagi ribut-ribut, merasa paling benar, merasa paling salah. Sekarang saatnya kita bersama-sama bergandengan tangan hadapi penyakit ini. Semangatnya itu," ajaknya.
Direktur RSUD Dr. Soedarso Pontianak, drg. Yuliastuti Saripawan menyambut baik niat Maman untuk mendonorkan plasma. Apalagi Maman dikenal sebagai publik figur.
"Harapannya selama ini penderita COVID-19 yang sudah sembuh dan mempunyai titer antibodi yang mencukupi untuk bisa mendonorkan dan berbagi. Imunitas yang didapat pasca terjangkit COVID-19 itu baik untuk bisa membantu teman-teman atau pasien yang menderita COVID-19," harapnya.
Untuk mendonorkan plasma ada syaratnya. Saripawan menjelaskan, untuk perempuan syaratnya belum menikah atau belum melahirkan. Kalau laki-laki semua bisa. Hanya tidak bisa untuk orang yang punya komorbid.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan Pak Maman sehat Alhamdulillah, sehingga bisa menjadi pendonor plasma. Saya harap banyak publik figur yang ingin mendonorkan plasmanya, untuk membantu penderita COVID-19, itu hal yang sederhana yang bisa kita lakukan, tapi kita berharap pandemi ini segera berakhir," tuturnya.
Informasi terakhir, berdasarkan hasil cek darahnya, Maman dinyatakan bisa mendonorkan plasma konvalesen yang akan berlangsung besok, Jumat, 21 Mei 2021.