Konten Media Partner

Kisah Mantan Ajudan Gus Dur Alami Kejadian Mistis di Istana Kepresidenan Jakarta

11 Desember 2021 13:32 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istana Merdeka. Foto: Dok. wikipedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Istana Merdeka. Foto: Dok. wikipedia.org
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Istana Kepresidenan merupakan tempat resmi kediaman dan kantor Presiden Republik Indonesia. Namun siapa sangka, tempat yang selalu dalam pengawasan ketat ini menyimpan cerita misteri.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkap sendiri oleh mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) yakni Priyo Sambadha. Melalui akun Twitternya @PSambadha, pria yang pernah bertugas di Istana Kepresidenan Jakarta selama 30 tahun itu mengungkap kejanggalan yang dialaminya saat tinggal di sana.
"Selamat malam Indonesia Raya. Atas permintaan para netizen yang baik hati, di malam yang dingin ini saya akan cerita tentang hal-hal 'misterius' yang sering dijumpai di Istana Kepresidenan di mana usianya sudah ratusan tahun itu. Setuju?," tulisnya seperti yang dikutip Hi!Pontianak, Sabtu, 11 Desember 2021.
Priyo bercerita di era kepemimpinan Gus Dur, ia diberi satu buah kamar di wisma negara. Terletak di antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Bangunan tua yang ia tempati memiliki 6 lantai, kamarnya mirip hotel yang bertahun-tahun tak dihuni.
ADVERTISEMENT
Saat tinggal di sana, Priyo sering mendengar berbagai macam cerita mistis dari para pegawai Istana. Salah satunya yang paling populer adalah cerita tentang hantu seorang gadis kulit putih cantik jelita yang suka menggangu siapa saja.
"Benernya saya enggak gitu nyaman. Tapi dari pada pulang balik Jakarta Bekasi tiap dini hari, ya sudah saya memilih menginap di Wisma Negara ini meski cerita mistis macam-macam sudah puluhan kali saya dengar dari para pegawai istana," ungkapnya.
"Di istana itu sudah populer cerita tentang hantu seorang gadis kulit putih cantik jelita yang suka menggangu siapa saja. Minimal penampakan sekilas. Konon katanya gadis itu dulu bunuh diri karena hubungan asmaranya dengan pemuda Indonesia tak direstui oleh ortunya, pejabat Belanda," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selama di sana Priyo pernah mengalami hal yang menegangkan seusai bertugas malam. Saat itu, ia menuju kamarnya yang berada di lantai tiga. Namun lift yang membawanya naik ke lantai tiga tidak berhenti dan terus naik ke lantai paling atas, yaitu lantai enam yang berupa aula. Padahal, ia mengaku sudah memencet lantai tiga.
"Saya saksikan ruangan di lantai 6 itu gelap gulita. Tapi dalam temaram saya masih bisa saksikan meja-meja bundar dengan beberapa kursi di tiap meja layaknya untuk jamuan atau pertemuan. Semua kosong sepi, kecuali satu meja di sudut kiri," bebernya.
"Di satu meja di sudut kiri itu saya lihat perempuan duduk sendirian membelakangi saya sambil menangis. Saya tahu dia menangis karena dia tertunduk di meja dan saya bisa mendengar isak tangisnya yang sungguh pilu. Lebih tepat ia sedang sesenggukan sendirian dalam kegelapan. Perempuan muda itu memakai rok indah berenda-renda. Warnanya kurang jelas tapi warna terang. Rambutnya kuning emas dikepang apik," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Priyo yang mengaku bukan tipe orang yang mudah takut dengan hal-hal seperti itu, namun saat itu sangat panik. Ia berkali-kali memencet tombol lift namun tidak ada reaksi. Setelah beberapa detik, akhirnya lift tertutup dan turun ke lantai tiga.
"Malam itu, di kamarnya di Wisma Negara lantai 3, semalam suntuk perasaannya mendengar sayup-sayup suara musik piano ditambah suara 'gemrengeng' banyak orang mirip orang sedang berpesta. Tapi anehnya, setelah kejadian malam itu, somehow saya tidak merasa takut lagi jika harus berkeliaran malam hari sendirian di istana," tulisnya.
Utas ceritanya di Twitter ini pun menjadi viral. Dalam dua hari, unggahan ini mendapatkan 57 ribu suka, dikutip sebanyak 838 kali oleh warganet.