Kisah Pasien RSUD Soedarso Terpaksa Menunggu 3 Hari di IGD Karena Ruangan Penuh

Konten Media Partner
28 April 2022 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pengawas RSUD dr Soedarso saat melakukan sidak di rumah sakit milih Pemprov Kalbar. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pengawas RSUD dr Soedarso saat melakukan sidak di rumah sakit milih Pemprov Kalbar. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Salah satu keluarga pasien di RSUD Soedarso Pontianak mengeluhkan tentang waktu tunggu pasien di ruangan IGD, yang mencapai 3 hari. Kepada Hi!Pontianak ia mengeluhkan pelayanan yang kurang memuaskan dari rumah sakit milik pemerintah terbesar di Kalimantan Barat ini.
ADVERTISEMENT
Warga yang tak mau namanya disebutkan ini, mengatakan, pada awal April 2022, ayahnya butuh tindakan cepat. Namun ketika itu tenaga kesehatan di sana mengatakan ruangan di RSUD Soedarso sedang penuh.
Ia juga menceritakan pengalaman ayahnya pada saat dirawat di RSUD Soedarso tersebut. Pada hari ke 2, kata dia, para perawat bergegas untuk beres-beres, karena mengetahui akan ada sidak dari pejabat Pemprov ke rumah sakit tersebut.
“Pas hari ke 2 di situ. Para perawat dan lain-lainnya pada beres-beres. Desas-desusnya mau ada sidak. Yang tadinya ayah saya pakai bed yang biru, lalu digantinya pakai bed yang besar. Yang ndak ada selimut, dikasih selimut. Pokoknya saya kesal banget melihat itu,“ paparnya.
Ia mengatakan, pada saat itu, ayahnya mengeluhkan sesak nafas, namun setelah diperiksa oleh dokter ayahnya ternyata ada mengidap gangguan pada liver. “Ada orang yang disamping bed ayah saya dia dari Bengkayang. Sudah menunggu 3 hari juga,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Terus nih pas kami mutusin pindah RS. Yang dorong bednya keluarga kami. Perawat dan Satpam ndak ada yang bantuin. Parah. Di RS Kota, padahal bukan RS swasta, tapi bisa pula tu melayani dengan sangat baik, cepat tanggap sekali. Ini saya buka suara karena kesal banget. Dari keluarga (sebenarnya) pada gak mau buka suara,” lanjutnya.
Ia menyayangkan pelayanan yang kurang baik di RSUD Soedarso tersebut. Dia meminta kepada pihak manajemen rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang baik. Jangan hanya pada saat akan ada Sidak pelayanan di sana, baru pelayanan diperbaiki.
“Jangan pas ada bocoran Sidak, baru semua-semuanya diberesin. Pasien-pasien dipindahkannya pakai bed yang besar, bukan pakai bed yang biru itu. Semua-semua dilap-lapnya. Yang gak ada selimut dikasihnya selimut,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Terus ada yang pasien lain nyeletuk lagi, yang kerja di RS itu, katanya kayak orang hotel pula ye. Seprai-seprai diganti segala, dipel, bersih jadinya. Kesal saya dengarnya. Waktu itu ada kepikiran mau rekam, cuma takut viral,” tukasnya.
Sebelumnya Ketua Dewan Pengawas RSUD dr Soedarso telah melakukan sidak ke rumah sakit tersebut.
Setelah berita tersebut tayang, banyak warga yang mencurahkan ceritanya kepada Hi!Pontianak terkait kualitas pelayanan RSUD dr Soedarso.
RSUD Soedarso Pontianak merupakan salah satu rumah sakit rujukan se Kalimantan Barat. Kedepannya, kata Harisson, akan dibangun gedung baru, agar keluhan para pasien tersebut dapat diminimalisirkan,
“Karena pada gedung baru RSUD Soedarso akan ada 250 tempat tidur yang disediakan. Idealnya pasien paling lama di IGD yakni 6 jam akan tetapi dilihat jika membutuhkan observasi lebih lanjut dengan pertimbangan maka akan ditambah waktu rawatnya,” papar Harisson.
ADVERTISEMENT