Kisah Perjuangan Aisyah Hafalkan Al-Quran: yang Susah Itu Lawan Rasa Malas

Konten Media Partner
29 Maret 2024 11:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Gubernur Kalbar, Harisson saat mewisuda Hafiz dan Hafizah di Pendopo Gubernur. Foto: Adpim Pemprov Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
Pj Gubernur Kalbar, Harisson saat mewisuda Hafiz dan Hafizah di Pendopo Gubernur. Foto: Adpim Pemprov Kalbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Pontianak - Aisyah Mekar Sari satu di antara penghafal Al-Quran dari Pondok Pesantren Al-Mansyur Islamic Boarding School, Kubu Raya yang diwisuda Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar pada Kamis, 28 Maret 2024 mengungkapkan kisah perjuangannya untuk menghafalkan 30 Juz Al-Quran selama 12 bulan.
ADVERTISEMENT
Aisyah bercerita selama menghafalkan 30 Juz Al-Quran yang paling berat dirasakannya saat harus melawan rasa malas. "Mau memurojaah-nya, melawan rasa malasnya, mau istiqomahnya itu yang paling berat," ungkapnya.
Aisyah Mekar Sari, satu di antara penghafal Al-Quran dari Kubu Raya. Foto: Yulia Ramadhiyanti/Hi!Pontianak
Dia mengaku untuk menghilangkan rasa malas itu yang dilakukannya dengan mengingat pengorbanan orang tua. "Ingat orang tua, namanya juga di pondok gitu kan, susahnya orang tua," tambah Aisyah yang saat ini duduk di kelas 1 SMA.
Selama Ramadan, Aisyah juga biasanya khatam Al-Quran setiap 3 hari sekali.
"Untuk yang Ramadan ini biasanya untuk yang 30 Juzz-nya tu, satu hari itu kan 10 Juzz, jadi khatamnya 3 hari," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalbar mewisuda 42 penghafal Al-Quran dari seluruh Kalimantan Barat. Tak hanya memberikan apresiasi kepada mereka, Pemprov juga menggelar buka puasa bersama di Ramadan kali ini.
ADVERTISEMENT