Koalisi Parpol Mulai Godok Nama Calon Wabup Sintang

Konten Media Partner
23 November 2021 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Partai koalisi pendukung dan pengusung Jarot Winarno-Sudiyanto (JADI) foto bersama usai rapat perdana membahas nama calon pengganti calon Wakil Bupati Sintang mendiang Sudiyanto. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Partai koalisi pendukung dan pengusung Jarot Winarno-Sudiyanto (JADI) foto bersama usai rapat perdana membahas nama calon pengganti calon Wakil Bupati Sintang mendiang Sudiyanto. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Koalisi partai politik (parpol) mulai membahas nama calon Wakil Bupati Sintang untuk menggantikan mendiang Sudiyanto yang meninggal dunia, pada 18 September 2021.
ADVERTISEMENT
Rapat koalisi perdana tersebut berlangsung secara tertutup di Hotel Sakura, Senin malam, 22 November 2021. Rapat dihadiri semua perwakilan parpol pengusung dan pendukung pasangan Jarot Winarno-Sudiyanto (JADI).
Pantauan Hi!Pontianak, hadir dalam rapat koalisi di antaranya Plt Ketua DPD Nasdem Sintang Florensius Ronny, Sekretaris DPD Golkar Sintang Apit, Wakil Ketua I DPC PKB Sintang M Chomain Wahab, Ketua DPC PPP Ghulam Raziq, Ketua DPC PKPI Hardoyo, serta beberapa pengurus lainnya.
Sementara, perwakilan partai pendukung JADI juga turut hadir. Seperti Ketua PSI Sintang Zainudin, Widodo dari Partai Berkarya, Salbiah dari Partai Garuda, Solihin dari PKS dan Agus dari Partai Indonesia Damai (PID).
Plt Ketua DPD Nasdem Sintang, Florensius Ronny mengatakan, kehadirannya mewakili partai bersama rekannya Zulherman dan Lucius Nelis untuk membicarakan tahap awal proses penggantian Wakil Bupati Sintang.
ADVERTISEMENT
“Ini masih tahap konsolidasi yang dihadiri 10 partai, 5 partai pengurus dan 5 partai pendukung,” ungkap Ronny.
Dalam rapat internal itu, kata Ronny, hanya PSI yang sudah mengusulkan nama calon Wakil Bupati, yakni Simon Jalil (Mantan Bupati Sintang) dan Alexius Akim (Ketua PSI Kalbar).
“Nasdem sendiri belum mengajukan nama karena ada mekanisme dan tahapan partai. Tentu untuk keputusan setingkat kepala daerah perlu persetujuan DPP. Maka dari mekanisme itu, Nasdem membuka pintu untuk partai pendukung yang tidak punya kursi untuk Nasdem tampung. Tentunya melalui mekanisme internal partai,” katanya.
Ditanya apakah dirinya berminat menjadi calon Wakil Bupati untuk menggantikan mendiang Sudiyanto? Ronny menjawab diplomatis.
“Sampai malam ini saya ndak ada kepikiran untuk maju sebagai Wakil Bupati. Intinya kita mengakomodir seluruh aspirasi partai pengusung maupun pendukung,” katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah pertemuan koalisi perdana, kata Ronny, kedepan tentu akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan. Karena untuk menentukan nama calon yang akan diusulkan, bagi Nasdem harus mendengar masukan dari partai pengusung dan partai pendukung yang sama-sama telah berjuang pada Pilbup 2020 lalu.
“Nantinya partai pengusung yang memiliki kursi, akan mengajukan dua nama ke Bupati. Baru kemudian Bupati mengirimkan dua nama tersebut ke DPRD. Artinya dalam proses ini ada tahapan-tahapan untuk menyamakan persepsi, makanya kami Partai Nasdem akan menampung aspirasi partai pendukung dan partai pengusung yang dimaksud,” jelasnya.
Terkait rapat pertama koalisi JADI, Wakil Ketua I DPC PKB Sintang, M Chomain Wahab mengungkapkan bahwa partainya belum mengajukan nama pengganti mendiang Sudiyanto.
“Kita menunggu perkembangan beberapa hari kedepan, siapa yang menjalin komunikasi dengan PKB akan kita jaring dan kita bawa ke DPW. Kemudian dibawa DPW ke DPP. DPP lah yang memutuskan,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Untuk internal PKB, sampai hari ini belum ada yang menyatakan bersedia (jadi Wabup Sintang) termasuk saya. Pertimbangan saya, masih fokus bisnis dulu,” timpalnya.
Ketua PSI Sintang, Zainudin menambahkan bahwa sebagai partai yang masuk dalam koalisi, pihaknya tentu telah mengamati lowongnya jabatan Wakil Bupati Sintang.
“Makanya kita sudah menpersiapkan kader yakni Pak Simon dan Pak Akim. Nanti tergantung koalisilah lah. Tapi secara figur kita telah mengamati secara komprehensif bahwa keduanya sangat layak,” bebernya.
Apalagi, kata Zainudin, Simon Jalil pernah menjadi Bupati Sintang dan gagasan serta idenya sangat luar biasa.
“Sintang ini perlu orang yang mampu untuk memberi terobosan baru. Terobosan itu demi masyarakat, bukan hanya demi partai,” tegasnya.
Sedangkan Alexius Akim yang saat ini menjabat sebagai Ketua PSI Kalbar, pernah menjadi Pj Bupati Sintang serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar.
ADVERTISEMENT
“Jadi, kedua figur ini kami pantau dan layak untuk mendampingi Pak Jarot. Mudah-mudahan koalisi setuju dengan kami. Karena tujuannya bukan untuk kepentingan partai semata. Tetapi kepentingan masyarakat Sintang secara keseluruhan,” pungkasnya.