Kolaborasi Disporapar-Dekranasda Kalbar Padukan Tenun dan Seragam Kantor

Konten Media Partner
31 Maret 2022 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Disporapar bersama Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat, menggelar lomba desain fashion seragam kantor dengan mengkolaborasikan dengan kain tenun khas Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Disporapar bersama Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat, menggelar lomba desain fashion seragam kantor dengan mengkolaborasikan dengan kain tenun khas Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Disporapar bersama Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat, menggelar perlombaan desain fashion seragam kantor dengan mengkolaborasikan dengan kain tenun khas Kalbar.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari perlombaan tersebut untuk menggandeng para desainer di Kalbar, dan memperkenalkan kain-kain khas asal Kalbar.
“Lomba fashion ini diadakan Disporapar bekerjasama dengan Dekranasda Kalbar, karena memang baju kerja itu, terutama kita di Provinsi, harus memakai baju kerja yang khas dari 14 Kabupaten Kota. Saya sudah sampaikan ke 14 Kabupaten Kota, karena baju kerja itu yang simple, tidak ribet, karena memang untuk kerja,” jelas Ketua Dekranasda Kalbar, Lismayani Sutarmidji, pada Rabu, 30 Maret 2022.
Juara utama dalam perlombaan tersebut merupakan desainer asal Kabupaten Kubu Raya. Lismayani, mengatakan, model baju kantor yang dibuat tersebut simpel dan cocok digunakan sebagai seragam kantor.
Parade busana kerja dengan memadukan kain tenun. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Melalui ajang Disporapar ini saya nilai memang ada beberapa yang cocok untuk baju kerja. Bagi juara 1 lomba ini kita lihat lagi karena memang baju kantor harus seperti itu, seperti dari Kabupaten Kubu Raya tenun yang dikombinasinya cocok kalau Kubu Raya itu coraknya muara,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, pihaknya melirik para desainer muda di Kalbar untuk mengembangkan bakatnya. Dalam perlombaan ini, pemenang juga mendapatkan beasiswa dan uang tunai jutaan rupiah.
Sementara itu, Kadisporapar Kalbar, Windy Prihastari mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar atas sinergi, dan kolaborasi terhadap pelaksanaan Lomba Tenun Pakaian Seragam Kantor.
“Kemudian dari Kalbar yakni tenun Sidan mendapat dua penghargaan sekaligus kemudian sedang dibawa ke UNESCO. Jadi akan segera diurus hak intelektualnya. Disporapar berharap kedepan bisa melaksanakan event dengan memaksimalkan pengrajin di Kalbar,” terangnya.
Pemenang utama perlombaan tersebut adalah desainer Kubu Raya, Wulan. Pembuatan pakaian kantor tersebut terinspirasi dari pisau. Motif dari kain tenunnya yakni seperti pisau, dan bentuknya yang tajam melambangkan kekuatan. Kain tenun yang digunakan Wulan adalah kain tenun dari Sintang dengan motif Tiang Jenang.
ADVERTISEMENT
“Tiang Jenang sendiri mengartikan suatu kekuatan, yang merupakan tiang pertama yang dipercayai Suku Dayak Sintang yang mengandung arti kekuatan. Bahkan yang digunakan pun dikombinasi dengan kain Toyobo,” tuturnya.
Ia merancang konsep pembuatan desain pakaian kantor tersebut selama kurang lebih satu minggu, dan pembuatannya selama dua hari. Kombinasi dari kain tenun Sintang dengan desain yang simpel namun tetap terlihat bijaksana membuat desainer tersebut meraih juara utama.
“Kalau dijual dipasaran berkisar harga Rp 500 ribu untuk satu baju. Karena memang bahan tenun yang digunakan susah ditemui, namun ada dijual di Dekranasda Kalbar, dan kemarin masih ada dua stok. Memang susah mencari kain tenun motif tersebut di toko-toko,” lanjutnya.
Wanita muda ini mengakui belum lama terjun ke dunia desainer, namun dirinya juga pernah mengikuti ajang yang sama, yakni di Yogyakarta dengan membuat gaun pengantin untuk tingkat pemula.
ADVERTISEMENT
“Karena saya rasa ada bakat desain jadi saya teruskan dan mencoba sampai saat ini. Saya pun hanya modal ikut kursus jahit, bukan desain,” pungkasnya.