Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Komut Pelindo 2 Berkubang Air Saat Ikut Tanam Mangrove di Mempawah
21 November 2019 13:59 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC, Tumpak Pangabean ikut menanam bibit mangrove di Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Bahkan ia tak segan turun berkubang air saat menanam bibit mangrove, karena air laut sedang pasang.
ADVERTISEMENT
"Saya sengaja memilih untuk ikut yang di Mempawah, karena ini kampung saya," kata Tumpak, kepada wartawan, usai menanam mangrove, Kamis (21/11).
Melalui wadah komunitas peduli lingkungan bernama Employee Social Responsibility (ESR), Pelindo 2 juga mengajak warga di sekitar Pelabuhan Internasional Kijing ini untuk melakukan bersih-bersih sampah dan penghijauan di sekitar wilayah pelabuhan.
Setelah sebelumnya dimulai di wilayah IPC Cirebon, kali ini kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh Cabang IPC, salah satunya wilayah IPC Pontianak.
“Di Mempawah, pegawai IPC yang peduli lingkungan atau disebut ESR IPC mengajak sekitar 300 warga yang tinggal di sekitar pelabuhan melakukan pembersihan pesisir pantai. Tak hanya itu, pada kegiatan ini juga dilakukan penanaman 1.000 mangrove dan penempatan puluhan tempat sampah untuk sekitar pesisir di Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat,” papar Tumpak Panggabean.
ADVERTISEMENT
Tumpak menjelaskan, IPC menerapkan program Padat Karya Tunai (PKT), dimana warga sengaja dilibatkan dalam kegiatan untuk menjaga lingkungannya sendiri. Selain mendapatkan manfaat jangka panjang dengan bersihnya lingkungan, warga yang terlibat juga menerima manfaat jangka pendek program PKT, termasuk fasilitas dan peralatan untuk kebersihan di lingkungan mereka masing-masing.
“Secara keseluruhan di 12 Cabang IPC ada sekitar 3.600 warga yang terlibat,” jelas Tumpak.
Area yang dibersihkan merupakan kampung nelayan yang berada di pesisir pantai yang tidak jauh dari proyek pembangunan terminal peti kemas internasional Kijing. Di Area tersebut sekarang disiapkan tempat-tempat sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“ESR IPC juga berkolaborasi dengan tokoh muda dan para influencer dan millenial BUMN di wilayah pontianak untuk mengkampanyekan pola hidup sehat, dengan membiasakan membuang sampah di tempat sampah. ESR IPC punya pendekatan tersendiri dalam berkampanye, juga bersama-sama memanfaatkan media sosial,” tutupnya.
ADVERTISEMENT