KONI Kalbar Dituding Jegal Atlet Tenis Meja Pontianak di Porprov 2022

Konten Media Partner
19 November 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PTMSI Pontianak kecewa dengan keputusan KONI Kalbar yang melarang atletnya bertanding. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
PTMSI Pontianak kecewa dengan keputusan KONI Kalbar yang melarang atletnya bertanding. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Atlet tenis meja Kota Pontianak bernama Hendmadi dilarang bertanding di ajang Porprov Kalbar 2022. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Panitia Porprov XIII 2022 Nomor 01 tahun 2022 tentang Larangan Bertanding.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut mengundang kekecewaan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Pontianak. Padahal, atlet tersebut merupakan atlet asli Kalimantan Barat.
"Atlet ini merupakan atlet asli Kalbar, lahir di Pemangkat, sekolah (SD, SMP, SMA) di Singkawang, dan orang tuanya masih tinggal di Singkawang. Administrasi Kependudukan baik KTP dan KK masih tercatat sebagai warga Kalimantan Barat yang berdomisili di Kota Singkawang," ungkap Chandra Permana Irawan, Ketua PTMSI Kota Pontianak, dalam keterangan tertulis yang diterima Hi!Pontianak, Sabtu, 19 November 2022.
Pada Porprov tahun ini, atlet tersebut dimutasikan ke Kota Pontianak dari Kabupaten Landak. Namun, yang bersangkutan telah mengikuti persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Mutasi Atlet dalam rangka Porprov XIII Kalbar tahun 2022 antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Surat permohonan mutasi dari atlet bersangkutan, tertanggal 8 Agustus 2022.
2. Surat bukti kesiapan menerima dari PTMSI Kota Pontianak, tertanggal 8 Agustus 2022.
3. Biaya kompensasi atas mutasi.
4. Surat rekomendasi permohonan mutasi atlet dari PTMSI Kabupaten Landak, tertanggal 12 Agustus 2022.
Chandra mengungkapkan, awalnya saat technical meeting (TM) Porprov tenis meja pada 17 November 2022, pukul 13.30 WIB, Kabupaten Mempawah dan Sintang melakukan protes terkait atlet dimaksud dengan alasan tidak memberikan kontribusi untuk Kalbar.
"Hendmadi pernah memperkuat Kalbar pada PON 2008 di Kaltim. Kemudian membawa Kalimantan Barat menjadi juara 3 nasional pada Kejurnas tenis meja 2009 di DI Yogyakarta. Bagaimana bisa dikatakan tidak berkontribusi? Pada saat Pra-PON 2019 di Kaltim, Hendmadi tidak dipanggil PTMSI Provinsi Kalbar karena regulasi peserta di bawah usia 25 tahun," papar Chandra.
ADVERTISEMENT
Kemudian, permasalahan ini dibawa untuk dibahas di KONI Provinsi Kalbar dengan pimpinan rapat, Sekum KONI Provinsi Kalbar, Erwin Anwar. Kemudian, KONI Provinsi Kalbar memutuskan melalui surat keputusan di atas, bahwa atlet ini dilarang bermain pada Porprov 2022, dengan alasan mutasi atlet tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Mutasi Atlet yang dikeluarkan oleh KONI Provinsi Kalbar (BAB V Pasal 13 Ayat b dan c).
"Segala persyaratan dan ketentuan mutasi atlet ini dari Landak ke Kota Pontianak telah kami penuhi dan jalankan sebagaimana dalam Peraturan Mutasi Atlet. Pengprov PTMSI Kalbar menganggap tidak menerima surat tersebut. Padahal tanggal 12 Agustus 2022, kami sudah menyerahkan persyaratan-persyaratan tersebut kepada Sekretaris Pengprov PTMSI Kalbar," jelas Chandra.
"Kemudian Kabupaten Landak juga telah mengirimkan persyaratan tersebut via WA kepada Wakil Ketua Pengprov PTMSI Kalbar, namun pada saat mau di-screenshot, WA Wakil Ketua Pengprov PTMSI Kalbar menggunakan mode 'timer default/pesan timer' yang otomatis terhapus. Setelah kami dan tim verifikasi KONI Kota Pontianak menjelaskan kepada Pengprov PTMSI Kalbar dan KONI Provinsi Kalbar, mereka tidak meresponsnya dan masih menganggap surat atau persyaratan tersebut belum diserahkan," sambung Chandra.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, pihaknya kecewa bila disebut tidak mengikuti prosedur mutasi sebagaimana ketentuannya. "Kami kecewa, apabila kami tidak mengikuti prosedur mutasi sebagaimana ketentuannya dan kabupaten asal (Landak) tidak menyetujui mutasi tersebut, kami bisa terima. Ini posisinya Landak sudah menyerahkan hak dan kewajiban atlet ini kepada Kota Pontianak, kami juga telah melengkapi seluruh persyaratan yang telah ditentukan, namun karena hal-hal non teknis, atlet kami malah diboikot," beber Chandra.
Menurut Chandra, atlet tersebut berpotensi membantu tenis meja Kalbar pada Pra-PON tahun 2023 mendatang di Sumut.
"Saya khawatir mental atlet ini down. Hendmadi telah berlatih keras untuk persiapan Porprov ini, tiba-tiba hari H tidak bisa main karena diboikot. Hal-hal ini akan menjatuhkan semangat dan mental atlet. Jangan hanya karena ingin menjegal sesama Kalbar pada Porprov ini, malah mengorbankan Kalbar di pentas nasional," pungkas Chandra.
ADVERTISEMENT