Konten Media Partner

Kontrol Kurang Sebabkan Masyarakat Masih Buang Sampah Sembarangan

21 Februari 2019 11:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kegiatan bersih lingkungan yang dilakukan aktivis di Pontianak. Foto; istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan bersih lingkungan yang dilakukan aktivis di Pontianak. Foto; istimewa
Hi!Pontianak - Saat ini Kota Pontianak terbilang sudah memperhatikan mengenai permasalahan lingkungan terutama isu sampah namun masih saja belum terselesaikan karena sampah yang diproduksi secara terus-menerus oleh aktivitas manusia.
ADVERTISEMENT
PM Beasiswa Aktivis Nusantara 7 dan Aktivis Lingkungan, Mas Ariandi Kurniawan menuturkan secara umum, setiap orang menghasil 0,8 kg sampah per hari dan kalau dikali dengan jumlah penduduk maka ini adalah jumlah yang mengkhawatirkan. Terlebih apabila sistem pengelolaan sampah yang belum optimal di Kota Pontianak. Namun Didi yakin sekali bahwa pemerintah sedang bekerja untuk itu.
“Terkait sampah yang paling mengkhawatirkan di Kota Pontianak menurut saya adalah sampah plastik. Berdasarkan fakta lapangan yang sering terlihat mata di mana sampah plastik banyak ditemukan di bantaran sungai, pinggir jalan, pasar tradisional, dan tempat umum lainnya. Selain mengganggu keindahan yang kasat dilihat mata, sampah plastik juga sangat berbahaya untuk bumi kita karena mampu merusak kualitas tanah. Hal ini disebabkan sampah plastik sulit untuk didegradasi oleh bakteri,” jelasnya.
Komunitas lingkungan di Pomtianak bersama-sama menyebarkan kebaikan tentang lingkungan. Foto: Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, berdasarkan data penelitian, beberapa jenis plastik bahkan tidak terurai hingga lebih dari 1.000 tahun. Kalau ini dibiarkan maka generasi berikutnya diwarisi sampah plastik. Sebenarnya tidak hanya plastik, sampah jenis lain juga ada di pontianak seperti limbah rumah tangga, sampah organik bekas makanan, dan lainnya tetapi memang plastik yang paling terlihat.
“Dari isu persampahan, banyak hati yang greget terutama muncul dari kalangan penggiat lingkungan. Saya bersama teman-teman aktivis lingkungan bergerak secara kolaborasi untuk membuat kegiatan yang lebih massive dan berdampak lebih besar terhadap lingkungan dan masyarakat. Melalui beberapa platform seperti HiLo Green Community Pontianak yang berfokus pada kampanye menyenangkan dan aksi lapangan terkait lingkungan. Wadah lainnya seperti Bakti Nusa Pontianak yang bergerak di edukasi dan filtrasi terkait air bersih serta sanitasi lingkungan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, edukasi mengenai lingkungan sangat dibutuhkan karena apabila hanya melakukan aksi responsif terhadap sampah di lapangan seperti pembersihan dan pemungutan tanpa menyerang subjeknya (manusia) selaku sumber utama maka solusinya tak akan berhasil. Untuk itu, menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan adalah hal yang tepat untuk dilakukan namun tentunya harus diimbangi dengan praktek dan kontrol yang berkelanjutan.
“Saya senang sekali dapat kesempatan dari januari 2016 hingga detik ini untuk setiap bulannya membagikan informasi tentang lingkungan di salah satu radio di Kota Pontianak. Walaupun sudah berjalan lebih dari 3 tahun namun tidak pernah bosan untuk terus berbicara tentang lingkungan hidup,”ceritanya.
Kegiatan bersih sungai yang dilakukan oleh aktivis lingkungan bersama komunitas di Pontianak beberapa waktu lalu. Foto: istimewa
Ketika disinggung soal kesadaran masyarakat, Didi mengakui saat ini sudah banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah namun tak sedikit pula yang masih acuh terhadap sampah. Banyak juga masyarakat yang beranggapan pemerintah sudah menyediakan layanan bersih-bersih di setiap penjuru Kota Pontianak. Pemikiran seperti ini yang dapat dikatakan masih banyak yang belum sadar terhadap betapa seriusnya masalah sampah.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah, komunitas lingkungan bahkan individu sebagai penggiat lingkungan telah berupaya melakukan edukasi ke semua kalangan tetapi mungkin kontrol yang masih kurang sehingga masih kecolongan masyarakat yg membuang sampah sembarangan. Apalagi pada saat acara besar seperti festival makanan dan festival Cap Go Meh tentunya menjadi tanggung jawab semua pengunjung. Tidak bisa mengharapkan penyelenggara atau pemerintah menyediakan tempat sampah yang banyak pada acara occasional seperti ini. Seharusnya pengunjung sadar untuk tidak sembarangan membuang sampah, cukup simpel solusinya, bawa tas dan kantong plastik untuk sampah kemudian dibawa hingga menemukan spot tempat sampah,”tuturnya.
Aktivis Lingkungan, Mas Ariandi Kurniawan bersama aktivis lain saat melakukan bersih lingkungan di Pontianak. Foto: istimewa
Kompleksnya permasalahan sampah di Kota Pontianak membutuh semua kalangan bergerak bersama-sama. Didi percaya khusus untuk isu lingkungan, masih diperlukannya massa yang banyak agar sumbangsih tenaga lebih besar untuk melakukan perubahan signifikan. Bergerak pada ruang kontribusi masing-masing tidak masalah karena bekerjasama bukan berarti kerja harus bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Mulai terobosan terbaru dengan mengoptimalkan peran masing-masing seperti pemerintah yang menentukan kebijakan serta mampu memperbaiki sistem pengelolaan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hingga ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Ia juga mengajak aktivis lingkungan yang bergerak di kampanye untuk terus berkampanye menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan, untuk yang fokus di sektor edukasi tetap lanjutkan bersosialisasi menceritakan serta mengajak untuk sadar lingkungan dari diri sendiri dan lingkungan terdekat, lalu bagi yang beraksi melakukan gerakan di lapangan maka harus konsisten menciptakan lingkungan yang lebih baik.
“Selain itu, bagi para aktivis yang suka menulis di media dan ber- caption ria di sosial media maka seringlah melakukan itu. Hal inilah yang dikatakan kolaborasi dimana kita mampu menyerang segala sektor melalui ruang kontribusi masing-masing, apalagi jika dilakukan secara berkelanjutan maka dampak yang diberikan pasti akan sangat mengagumkan untuk lingkungan Kota Pontianak yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Selamat Hari Peduli Sampah Nasional,” tutupnya. (hp2)
ADVERTISEMENT