Korban Tenggelam di Pantai Samudera Indah Ditemukan Meninggal Dunia

Konten Media Partner
9 Mei 2023 0:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Pantai Samudera Bengkayang. Foto: Dok Satpol Air Polres Bengkayang.
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Pantai Samudera Bengkayang. Foto: Dok Satpol Air Polres Bengkayang.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hi!Bengkayang - Moh. Andre Agusti (20 tahun), korban tenggelam di Pantai Samudera Indah, pada Minggu, 7 Mei 2023, akhirnya berhasil ditemukan.
ADVERTISEMENT
Korban ditemukan sekitar pukul 22.00 WIB, Senin, 8 Mei 2023, dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Korban sudah ditemukan, lokasinya ke arah PLTU kurang lebih 1 mil dari lokasi kejadian," ungkap Kasat Pol Air Polres Bengkayang, Iptu Lanjar, saat dikonfirmasi Hi!Pontianak, tadi malam.
Setelah dievakuasi, jenazah warga Kelurahan Kota Baru Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak ini, langsung dibawa ke rumah duka. "Korban langsung dibawa ke rumah duka di Kota Pontianak," tambah Lanjar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, peristiwa tenggelamnya korban terjadi sekitar pukul 16.30 WIB pada Minggu, 7 Mei 2023.
"Korban dan temannya sedang mandi di Pantai Samudera Indah, tidak lama kemudian korban terseret arus, terbawa ke tengah laut," jelas Lanjar.
"Korban sempat melambaikan tangannya dan berteriak minta tolong dengan kepala sudah tenggelam, tetapi tangan masih kelihatan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Para pengunjung yang melihat korban berusaha membantu, dengan melemparkan pelampung. "Temannya juga berusaha menolong, tetapi korban sudah tenggelam, dan sudah tidak kelihatan lagi," tambah Lanjar.
Pencarian terhadap korban melibatkan berbagai pihak termasuk masyarakat dan nelayan setempat. "Kurang lebih 50 orang yang ikut dalam pencarian, mulai dari personel Sat Pol Air Polres Bengkayang, Polsek Sungai Raya, Basarnas, TNI AL, Brimob, Bakamla, serta masyarakat nelayan," imbuh Lanjar.