Konten Media Partner

Kostum Tugu Khatulistiwa hingga Aloe Vera Curi Perhatian di Karnaval Budaya

10 Mei 2025 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kostum Aloe Vera saat berparade di Karnaval Budaya yang digelar di Surabaya. Foto: Dok, Prokopim Pemkot Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kostum Aloe Vera saat berparade di Karnaval Budaya yang digelar di Surabaya. Foto: Dok, Prokopim Pemkot Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kota Pontianak sukses mencuri perhatian para penonton Karnaval Budaya rangkaian dari Munas VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya. Dengan mengusung tema Tugu Khatulistiwa, Sungai Kapuas, Meriam Karbit dan Aloe Vera (lidah buaya), para model mengenakan kostum yang dirancang menyesuaikan tema ikonik Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono beserta istri, Yanieta Arbiastutie, bersama rombongan Pemerintah Kota Pontianak berparade dari Jalan Tunjungan, tepatnya di pertigaan Genteng hingga finish di Balai Pemuda Jalan Gubernur Suryo Surabaya.
Karnaval bertajuk ‘Light Culture Parade’ menampilkan karnaval budaya yang menunjukkan kekhasan masing-masing daerah. Dalam karnaval itu, Kota Pontianak menampilkan berbagai unsur etnik, dengan ikon Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa yang mencerminkan kekayaan dan budaya yang dimiliki Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak bersama istri saat ikut berparade di Karnaval Budaya yang digelar di Surabaya. Foto: Dok. Prokopim Pemkot Pontianak
"Alhamdulillah, Kota Pontianak malam hari ini telah sukses menampilkan budaya khas daerah kita. Hal ini menggambarkan keragaman Kota Pontianak untuk Indonesia. Kita berpartisipasi dalam karnaval budaya dan akan terus menggali potensi budaya daerah," ungkap Wali Kota Edi usai mengikuti Karnaval Budaya pada Jumat, 9 Mei 2025 malam.
ADVERTISEMENT
Karnaval budaya yang digelar dalam rangkaian pertemuan pemerintah kota se-Indonesia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk mempromosikan kekayaan budaya lokal. Berbagai kelompok masyarakat berpartisipasi menampilkan kesenian tradisional yang mencerminkan identitas Kota Pontianak.
"Kita ingin menunjukkan bahwa Pontianak memiliki keragaman budaya yang sangat kaya dan patut untuk dibanggakan," ujarnya.
Menurut Edi, karnaval ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan keunikan dan budaya khas Kota Pontianak kepada wisatawan dan masyarakat luas di Indonesia. Pemerintah Kota Pontianak memiliki komitmen kuat untuk terus melestarikan budaya lokal. Melalui berbagai program dan kegiatan, pemerintah kota berupaya untuk memberikan ruang ekspresi bagi seniman dan pelaku budaya.
"Kita akan terus mendukung para pelaku budaya dan seniman lokal sebab ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Kota Pontianak," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Vista, warga Surabaya yang menyaksikan Karnaval Budaya, mengungkapkan kekagumannya terhadap penampilan budaya dari berbagai daerah lewat Karnaval Budaya. Perempuan berusia 27 tahun ini juga terkesan dengan kostum yang ditampilkan dalam karnaval di sepanjang jalan.
“Setelah melihat penampilan peserta dari Kota Pontianak, menurut saya keren. Apalagi kan dari jauh ya, dari Pontianak sampai ke Surabaya. Ini sesuatu hal yang patut diapresiasi buat kita dari Surabaya yang sebelumnya mungkin belum pernah ke sana (Pontianak)," ucapnya.
Sementara itu, Resta Farha (18), model kostum Aloe Vera menyebut, latar belakang dipilihnya kostum ini karena tumbuhan kaya manfaat ini merupakan produk unggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Keunikan pemanfaatan Aloe Vera di Pontianak inilah yang mendorong Resta untuk mengangkat tema tersebut. Kostum yang dikenakannya menampilkan detail-detail yang terinspirasi dari bentuk dan warna khas tanaman Aloe Vera, yakni warna hijau.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini adalah kostum Aloe Vera. Kenapa kami memilih Aloe Vera? Karena di Pontianak itu memang budidayanya Aloe Vera yang paling besar," terangnya.