Konten Media Partner

Kota Pontianak Makin Padat, Jumlah Penduduk Capai 673 Ribu Jiwa

29 Maret 2023 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Foto: Dok. Prokopim Pemkot Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Foto: Dok. Prokopim Pemkot Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Jumlah penduduk Kota Pontianak mengalami peningkatan. Setiap tahun pertambahan penduduk di Pontianak rerata 1,7 persen, bahkan kini sudah mencapai 673.400 jiwa. Sehingga kota yang luasnya 118,4 meter persegi ini sekarang sudah terasa sempit dan padat.
ADVERTISEMENT
Menyoroti hal tersebut Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menilai perlunya pengembangan kawasan-kawasan baru di wilayah Kota Pontianak. Kawasan-kawasan baru ini diharapkan mampu menunjang pengembangan kota yang kian padat.
Apalagi Edi menyebut, hampir tidak ada lahan kosong dengan bentangan yang luas di wilayah Kota Pontianak, terkecuali di Pontianak Selatan dan Utara.
"Perlu adanya pengembangan kawasan-kawasan baru sehingga kepadatan penduduk tidak menumpuk di satu kawasan," kata Edi kepada jemaah salat Isya dan Tarawih Masjid Islamiyah Jalan Imam Bonjol pada rangkaian Safari Ramadhan, Selasa, 28 Maret 2023 malam.
Dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat, Edi kata, tentu menimbulkan permasalahan-permasalahan perkotaan. Misalnya produksi sampah yang makin meningkat, limbah kian bertambah, kebutuhan air bersih juga meningkat dan permasalahan perkotaan.
ADVERTISEMENT
"Tentunya ini menjadi PR Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang harus dituntaskan sehingga memberikan kenyamanan bagi warga maupun lingkungan," sebutnya.
Demikian pula dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintasi jalan-jalan ibukota Provinsi Kalbar ini juga menjadi perhatian Pemkot Pontianak untuk diatasi. Ia berharap nantinya apabila pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I selesai dikerjakan dan sudah bisa difungsikan, kemacetan yang terjadi terutama di Pontianak Selatan dan Timur bisa teratasi.
"Kehadiran Duplikasi Jembatan Kapuas I menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan antara kedua wilayah itu," pungkas Edi.