Konten Media Partner

Lalu Lintas Orang Kalbar-Malaysia Mulai Meningkat Usai Pandemi di Bengkayang

1 Juni 2023 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rakor Perlintasan Orang Antar Negara di Wilayah Perbatasan Kalbar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rakor Perlintasan Orang Antar Negara di Wilayah Perbatasan Kalbar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Kalbar melalui Divisi Keimigrasian telah melaksanakan rapat koordinasi perlintasan orang di Kabupaten Bengkayang, pada Rabu, 31 Mei 2023.
ADVERTISEMENT
Hal ini seiring dengan meningkatnya perlintasan orang antarnegara pascapandemi COVID-19. Masyarakat di perbatasan dapat keluar masuk dengan segala macam tujuan seperti kegiatan bisnis, sosial budaya, kunjungan keluarga, wisata, dan lain sebagainya.
Kepala Divisi Keimigrasian, Tato Juliadin Hidayawan, mengatakan rapat koordinasi ini dilaksanakan guna meningkatkan penegakan aturan negara terkait perlintasan orang.
"Baik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) yang diatur dalam Undang-undang Nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian," ungkap Tato, kepada awak media, Kamis, 1 Juni 2023.
"Dalam Undang-undang tersebut diatur bahwa seseorang dapat masuk atau keluar wilayah Indonesia setelah memenuhi syarat-syarat tertentu," lanjutnya.
Tato menambahkan, begitu panjangnya garis perbatasan Indonesia dengan Malaysia berpotensi terjadinya pelanggaran aturan perlintasan orang. Maka dari itu perlu adanya upaya bersama lintas pemerintah terkait dalam memberantas pelanggaran tersebut.
ADVERTISEMENT
"Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah pelanggaran aturan perlintasan ini dengan melakukan rapat koordinasi bersama, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan penegakan hukum bagi pelaku pelanggaran peraturan perlintasan orang," ucapnya.
Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Bengkayang ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari kepolisian, Danramil, Camat, dan Kepala Desa di wilayah yang paling dekat dengan perbatasan Indonesia-Malaysia.