Konten Media Partner

Link and Match, Bank Kalbar Bawa 10 Booth UMKM Binaan di Kalbar Food Festival

12 Februari 2025 10:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pemasaran dan Unit Usaha Syariah Bank Kalbar, Yuse Chaidi Amzar. Foto: Yulia Ramadhiyanti/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pemasaran dan Unit Usaha Syariah Bank Kalbar, Yuse Chaidi Amzar. Foto: Yulia Ramadhiyanti/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sebagai bentuk program link and match untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bank Kalbar menampilkan 10 booth di Kalbar Food Festival ke-6 yang digelar dari 8 hingga 16 Februari 2025 di halaman Mega Mall Pontianak. Bank Kalbar tidak hanya memberikan binaan berupa bantuan modal tetapi juga untuk pemasaran produk UMKM yaitu dengan membawanya ke berbagai event baik itu di tingkat daerah, nasional maupun internasional.
ADVERTISEMENT
"Ada menyiapkan sekitar 10 booth atau stand untuk UMKM binaan Bank Kalbar. Didominasi kuliner, ada kopi, ada makanan ringan, ada makanan kemasan. Ini wujud dari kami membina UMKM dalam rangka link and match. Link and match itu kan kita menemukan antara pelaku UMKM dengan konsumen. Jadi dengan kita tempatkan di sini konsumen berdatangan, produk mereka jadi laku sehingga meningkat lah penjualan mereka," ungkap Direktur Pemasaran dan Unit Usaha Syariah Bank Kalbar, Yuse Chaidi Amzar.
Yuse bilang, untuk tahun ini Bank Kalbar menargetkan Rp 750 miliar untuk bantuan modal UMKM yang akan disebar hingga ke daerah-daerah pelosok di Kalbar.
"Ditargetkan Rp 750 miliar, itu semua untuk sektor usaha UMKM, kalau kemarin kita tercapai Rp 600 miliar, tahun ini kita ditingkat Rp 750 miliar, Insya Allah itu kita sebarkan ke seluruh Kalimantan Barat untuk peningkatan UMKM di Kalimantan Barat ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya UMKM ini merupakan pondasi utama dalam ekonomi kita, bahkan 95 persen berasal dari UMKM.
"Masa Covid kemarin kalau tidak ada UMKM, habis ekonomi kita. UMKM-lah yang membuat pondasi ekonomi kita sehingga tidak hancur-hancuran dalam masa Covid kemarin. Terutama untuk kuliner itu sangat bertahan, contohnya saat Covid kemarin itu usaha UMKM pada sektor primer, makanan olahan dan segala macamnya itu malah bertahan justru itu malah yang semakin banyak penjualannya," ujarnya.