Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Maman Abdurrahman Desak Polisi Tindak Tegas Edy Mulyadi yang Hina Kalimantan
23 Januari 2022 19:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Statemen Edy Mulyadi yang menolak pemindahan ibu kota ke Kalimantan, memicu protes warga Kalimantan. Bahkan anggota DPR asal Kalimantan Barat, Maman Abdurrahman, mendesak Kapolri untuk memproses hukum Edy.
ADVERTISEMENT
Menurut Edy Mulyadi, ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan, yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak. "Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak, mana mau," ujar Edy dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Menanggapi itu, Maman yang juga anggota Fraksi Partai Golkar ini, saat dihubungi Hi!Pontianak, mengatakan, yang dilakukan Edy dapat berpotensi membuat keributan. Karena itu, ia mendesak Kapolri dan jajarannya, menindak tegas Edy.
"Saya meminta, mendesak, serta mendorong Kapolri, untuk segera menindak tegas, serta memproses secara hukum, sesuai hukum yang berlaku, tanpa pandang bulu, terhadap statemen atau pun ujaran kebencian, ujaran penghinaan, kepada kami, masyarakat dan warga Kalimantan secara keseluruhan," kata Maman, Minggu, 23 Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan, akan mendukung polisi dalam menindaklanjuti kasus ini. "Jangan sampai, kalau tidak ada ketegasan dari kepolisian, ini bisa memicu tindakan-tindakan yang tidak kita harapkan ke depan. Kepolisian jangan pernah takut, karena kami, masyarakat Kalimantan, ada di belakang Bapak. Segera proses, segera tindak. Karena ini bisa mengganggu suasana kondusif yang sudah dibangun di Kalimantan. Suasana kondusif ini bisa terusik, karena statemen semacam itu," katanya.
Maman juga mengingatkan, bahwa Kalimantan merupakan salah satu wilayah yang menyumbang devisa terbesar untuk negara. "Penyumbang devisi bangsa ini, diambil dari bumi kami, bumi Kalimantan. Oleh karena itu, tolong dihormati, tolong dihargai, demi bangsa dan negara kita," pungkasnya.