Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Manfaatkan Limbah Kelapa Sawit, BPDPKS dan Aspekpir Kembangkan UMKM di Kalbar
21 Februari 2023 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) wilayah Kalbar menggelar Bimbingan Teknis UMKM Bikopra di Mahkota Hotel, pada Senin, 20 Februari 2023.
ADVERTISEMENT
Bikopra merupakan singkatan dari Bangun Industri UMKM Sejahtera yang digagas Aspekpir untuk mengembangkan kewirausahaan di desa-desa penghasil kelapa sawit dengan memanfaatkan potensi limbah dari kelapa sawit menjadi bernilai ekonomis.
Kepala Divisi UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah, mengatakan kegiatan bimtek UMKM Bikopra ini merupakan bagian dari program kemitraan sesuai dengan tugas BPDPKS, yakni menghimpun mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia.
Dia menjelaskan, kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara. Pihaknya berkeinginan kegiatan kelapa sawit bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Sehingga diharapkan kegiatan Bikopra ini tidak selesai hanya di sini, tetapi juga mampu menghasilkan produk sesuai yang diharapkan.
"Kita melihat sawit bisa menjadi sumber kesejahteraan bersama selama ini paling pekebun kemudian dari perusahaannya sendiri, nilai tambahnya dari nilai jual TBS atau CPO. Sebenarnya banyak peluang ekonomi kalau secara kreatif dimanfaatkan," katanya saat memberikan sambutan pada pembukaan Bimtek UMKM Bikopra.
"Terkait kemitraan program kelapa sawit, kami bukan hanya i love you full, tapi kami we will support you full. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di Bimtek, tetapi bisa menghasilkan program-program nyata,” timpalnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Aspekpir, Setiyono, dalam sambutanya menyampaikan dukungan terhadap kegiatan bimtek Bikopra ini adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan dengan harapan agar petani kelapa sawit, khususnya anggota Aspekpir dapat semakin berkembang.
Dia menilai Provinsi Kalbar sangat potensial untuk mengembangkan Bikopra ini sebab Kalbar merupakan salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan petani-petani kelapa sawitnya yang berkompeten.
"Potensi mengembangkan UMKM sawit di Kalimantan Barat melalui program Bikopra sangat penting mengingat kelapa sawit yang sangat besar di daerah ini, khususnya petani plasma. Sebagai gambaran, areal kebun kelapa sawit yang cukup luas di Kalbar akan memberi manfaat besar karena bisa diolah mulai dari buah, daun, lidi, pelepah dan lainnya diolah menjadi industri hulu dan hilir (minyak sawit dan turunannya)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya berharap, melalui Bimtek ini dapat menghasilkan UMKM berbasis desa bahkan ke depan bisa menjadi desa-desa ekspor, desa-desa devisa yang berbasiskan kelapa sawit.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, mewakili Gubernur Sutarmidji, mengapresiasi kegiatan Bimtek UMKM Bikopra yang digagas oleh Aspekpir Indonesia. Ia berharap, Bimtek ini memberikan pengetahuan yang banyak bagi para peserta.
"Kami mendukung tata kelola kelapa sawit di Indonesia. Karena, itu sangat bagus untuk membangun perekonomian," ujarnya.
Hero mengungkapkan, Kalimantan Barat merupakan lumbung perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Potensi ini mestinya memberi dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, ia mendorong tata niaga industri perkebunan kelapa sawit dikelola dengan baik. Program UMKM dan perkebunan plasma harus terintegrasi.
ADVERTISEMENT
"Kami juga mendorong agar seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalbar bergabung dalam asosiasi. Sebab, kelembagaan asosiasi merupakan pintu gerbang komunikasi antara pemerintah dengan perusahaan. Kita tidak bicara langsung dengan perusahan, harus lewat asosiasi," ucapnya.
Saat ini, Heronimus menyebut, banyak peluang ekonomi yang bisa dimanfaatkan melalui sektor perkebunan kelapa sawit, di antaranya integrasi sapi dan sawit.
"Pemerintah mendukung untuk mengoptimalkan sumber daya tanaman sawit ini. Kita juga harus menjaga budidaya lingkungan, agar sawit tidak membawa dampak kurang baik bagi lingkungan," pungkasnya.