Konten Media Partner

Marak Jelang Lebaran, 75 Persen Pengemis dari Luar Pontianak

28 Maret 2025 10:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Pemkot Pontianak sebut 75 persen pengemis yang semakin bertambah jumlahnya jelang lebaran berasal dari luar Kota Pontianak. Foto: Dok. Prokopim Pemkot Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Pemkot Pontianak sebut 75 persen pengemis yang semakin bertambah jumlahnya jelang lebaran berasal dari luar Kota Pontianak. Foto: Dok. Prokopim Pemkot Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono ungkap 75 persen pengemis berasal dari luar Kota Pontianak. Menurut Edi, maraknya pengemis di jalanan Kota Pontianak jelang lebaran ini cukup meresahkan dan membuat kota menjadi tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
"Saya pastikan 75 persen dari luar, karena itu yang sudah kita bina, yang sudah kita tanya. Mereka bukan penduduk Kota Pontianak. Mereka melihat Kota Pontianak ini sebagai ladang untuk mendapatkan sedekah dari masyarakat dan ini sangat signifikan pendapatan mereka," ungkap Edi Kamtono pada Rabu, 26 Maret 2025.
Menurut Edi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga melakukan antisipasi terhadap oknum yang mengkoordinir para pengemis tersebut.
"Mereka memang mengambil kesempatan di Bulan Ramadan ini, kalau di bulan-bulan lainnya kan ndak begitu banyak. Kedua, kita antisipasi yang dikoordinir oleh oknum-oknum untuk kepentingan-kepentingan mereka. Yang ketiga memang semakin banyaknya pengemis ini membuat kota jadi tidak nyaman. Melihat mereka nongkrong atau duduk, tidur di trotoar. Oleh sebab itu kami tetap melakukan pembinaan. Kita lokalisir, mereka kucing-kucingan, lari lagi ke trotoar," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Maraknya pengemis di Kota Pontianak ditambah lagi dengan orang telantar yang tinggal di bawah jembatan. Edi bilang, orang telantar yang kebanyakan berasal dari luar Pontianak tersebut akan segera mendapat pembinaan dari Dinas Sosial sebelum dikembalikan pulang ke keluarganya.
"Sekarang juga lagi marak orang telantar, akhirnya kita juga harus bekerja siang dan malam juga untuk membina atau mengamankan mereka ini. Ada yang dari Kota Pontianak, kebanyakan dari luar. Dinas Sosial melakukan pembinaan, interview dan kita kembalikan ke keluarganya, tapi ada juga yang ODGJ, orang dengan gangguan jiwa. Ada yang dari Malaysia, pulang ndak punya uang, ndak punya pekerjaan sehingga dia di bawah jembatan. Itu kita bawa ke flat untuk kita bina, Insya Allah akan kita pulangkan ke daerahnya," ujar Edi.
ADVERTISEMENT