Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Masjid Al Amin Sintang Dibangun dengan Desain Tanjak Melayu
11 Oktober 2019 15:31 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Impian masyarakat muslim di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, yang mengharapkan masjid indah dan representatif bakal terwujud. Saat ini sedang dilakukan pembangunan ulang Masjid Al Amin yang disiapkan menjadi landmark Sintang.
ADVERTISEMENT
Dengan dukungan berbagai pihak, masjid yang mengadopsi gaya Timur Tengah dan Tanjak Melayu itu sudah dibangun sejak tahun 2018. Selain dari umat, pembangunan tersebut juga dibantu oleh Pemkab Sintang dan Pemprov Kalbar.
Ketua pembangunan Masjid Al Amin Sintang, Senen Maryono mengatakan, kalau anggaran pembangunan masjid itu tidak 100 persen dari pemerintah. Dalam pembangunannya ada sumbangsih dermawan atau donatur.
Ia mengatakan, Masjid Al Amin memang disiapkan menjadi landmark Sintang. Masjid tersebut akan dibangun 3 lantai tanpa mengesampingkan Masjid Al Amin yang sudah ada.
“Soal bagaimana Masjid yang lama kedepannya, akan dirumuskan bersama. Mengingat Masjid Al Amin yang lama merupakan bantuan dari pemerintah pusat,” ucapnya, Jumat (11/10).
Masjid Al Amin yang dibangun baru merupakan kombinasi arsitektur Timur Tengah dan desain Tanjak Melayu. “Kearifan lokal tetap dipertahankan, ini dipadukan dengan dengan arsitektur Timur Tengah. Target pembangunan masjid maksimal empat tahun,” katanya.
ADVERTISEMENT
Zulkarnain, panitia lainnya menambahkan, tahun ini Masjid Al Amin mendapatkan hibah dari Pemprov Kalbar dan Pemda Sintang. “Hibah dari provinsi sebesar Rp 1,5 miliar sudah selesai dilaksanakan,” bebernya.
Mengenai bangunan masjid lama, akan dibahas dalam rapat khusus dengan pengurus Masjid Al Amin. “Apakah dibongkar atau tidak? Sekarang belum diputuskan. Tapi, pasti ada penyesuaian,” jelasnya.
Saat ini, sambung Zulkarnain, Masjid Al Amin dengan anggaran sebesar Rp 8,3 miliar ditargetkan sampai pada cor beton atap atau kubah.
“Penggunaan atap tidak memakai kubah. Tapi menggunakan atap yang unik. Kalau dilihat dari atas, seperti bulan dan bintang,” ungkapnya.
Model Tanjak nantinya akan dipasang pada terawang. Pihakya mengaku, sudah berkomunikasi dengan vendor yang akan melakukan pemasangan.
ADVERTISEMENT
“Terawang ini nanti yang membentuk seperti Tanjak. Kami menginginkan terawang yang ringan, tahan air dan panas. Nanti, akan ditulis dengan kaligrafi,” tukas Zulkarnain. (Yusrizal)