Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Melihat dari Dekat Kemeriahan Robo-robo di Sungai Kakap, Kalbar
23 Oktober 2019 15:43 WIB
PerbesarADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Wisata budaya robo-robo digelar dengan meriah oleh masyarakat di Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kabu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (23/10).
ADVERTISEMENT
Antusias masyarakat Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Kubu Raya sangat tinggi dalam melestarikan kebudayaan adat robo-robo tersebut.
Robo-robo merupakan kebiasaan dari nenek moyang terdahulu, dengan tradisi makan bersama di luar rumah. Dari kebudayaan ini diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan antar sesama.
Robo-robo sendiri digelar pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam. Asraka, tokoh adat di desa tersebut, mengungkapkan tradisi robo-robo adalah tradisi memohon keselamatan dan diberi perlindungan oleh Yang Maha Kuasa. Ia juga melakukan tradisi tepung tawar dan air tolak bala dalam acara tersebut.
"Ini merupakan tradisi sejak nenek moyang kita. Seluruh suku di Kalbar ikut meramaikan. Namun yang paling dominan itu suku Bugis. Jadi sampai sekarang kita memperingatinya. Tak ada bacaan khusus, cuma tolak bala, doa selamat, baru kita berangkat. Tadi juga ada Nepi-nepi, tepung tawar supaya minta selamat dari bawah sampai atas," katanya.
ADVERTISEMENT
Wisata budaya robo-robo dibuka dengan digelarnya sambutan pembuka dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang turut hadir dalam wisata kebudayaan robo-robo tersebut.
Masyarakat Kecamatan Sungai Kakap menggelar robo-robo di atas Sungai Kakap. Sejak pagi tadi, masyarakat berbondong-bondong membawa bekal makanannya untuk makan di atas sampan di atas Sungai Kakap.
Tak hanya robo-robo saja, tradisi wisata budaya ini juga menggelar perlombaan dayung sampan di Sungai Kakap. Mereka merayakan robo-robo sekaligus menonton perlombaan dayung sampan dari bantaran sungai dengan menggunakan sampan.
Hendri Oktavia, Kepala Desa Sungai Kakap, mengatakan digelarnya wisata budaya robo-robo ini untuk mempertahankan kebudayaan leluhur.
"Wisata budaya ini berjalan dengan lancar, untuk persiapannya dari awal sudah sangat siap sebelumnya," jelasnya.
Ia mengatakan, sebanyak 20 peserta lomba dayung sampan turut memeriahkan acara kebudayaan tersebut. Kepala Desa Sungai Kakap juga berharap agar Bupati Kubu Raya dapat menyumbangkan pendopo di wilayah Kecamatan Sungai Kakap guna setiap kegiatan di kecamatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
"Saya tadi minta kepada Bupati Kubu Raya agar dapat menyumbangkan pendopo yang baik, tidak seperti ini kan tidak kondusif, karena bekas tempat ikan. Mungkin tahun depan bisa dibangun, kita minta di depan sana. Biar bisa menghadap laut langsung. Jadi bisa digunakan untuk acara apapun," bebernya.