Melihat Deretan Surat Kabar Langka yang Dipamerkan di Kalimantan Barat

Konten Media Partner
15 Oktober 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat kabar langka yang dipamerkan dalam kegiatan yang bertajuk 'Seratoes-248' di Perum LKBN Antara Biro Kalbar, Selasa (15/10). Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Surat kabar langka yang dipamerkan dalam kegiatan yang bertajuk 'Seratoes-248' di Perum LKBN Antara Biro Kalbar, Selasa (15/10). Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pameran surat kabar langka dalam rangka memperingati 100 tahun surat kabar di Kalimantan Barat yang jatuh pada 1 Oktober resmi dibuka, Selasa (15/10). Kegiatan yang bertajuk ‘Seratoes-248’ itu digelar di Perum LKBN Antara Biro Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 10 jenis surat kabar langka edisi lengkap ditampilkan, mulai dari tahun 1927 hingga 1944. Surat kabar yang dipamerkan itu adalah surat kabar Halilintar, Soeara Borneo, Warta Borneo, Berani, Sinar Borneo, Kapoeas Bode, Oetoesan Borneo, Matahari Borneo, Borneo Barat, Borneo Shimbun, serta juga potongan halaman depan surat Borneo Barat Bergerak.
Surat kabar atau koran langka yang dipamerkan itu merupakan edisi di zaman Hindia Belanda dan beberapa zaman Pendudukan Jepang. Surat kabar tersebut didatangkan langsung dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Para pengunjung melihat pameran koran langka. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Ahmad Sofian, Inisiator Kegiatan menuturkan, informasi dari beberapa sumber menyebutkan diantara 10 surat kabar tersebut, Borneo Barat Bergerak (BBB) merupakan pionir munculnya media pers masa kolonial Belanda di Kalimantan Barat. Tepat 100 tahun lalu, majalah tersebut diterbitkan pada 1 Oktober 1919 dan beredar setiap seminggu sekali. Para pendirinya meihat kala itu pendidikan di Kalbar belum tumbuh.
ADVERTISEMENT
Sehingga dengan adanya pers, masyarakat di Kalbar diharapkan bisa memperoleh pengetahuan yang faktual. Namun, surat kabar ini hanya bertahan selama 6 bulan hingga tahun 1920. Kemudian berganti nama menjadi Borneo Bergerak pada tahun 1922 yang di bawah oleh pimpinan Mochammad Dachlan dan A Rachman Djeranding.
Pengunjung membaca surat kabar langka yang dipamerkan dalam rangka memperingati 100 tahun surat kabar di Kalbar. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Seperti koran pada umumnya, koran langka ini dalam isinya juga mengungkap berbagai macam informasi seperti fenomena sosial, ekonomi, budaya, politik, hankam dan lainnya serta beragam macam rubrik. Adapun rubriknya, seperti rubrik redaksi, berita, artikel, surat pembaca dan ada pula kolom iklan.
Peringatan 100 tahun surat kabar di Kalbar dilaksanakan sekaligus memperingati HUT Kota Pontianak ke-248 tahun. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Untuk berita, berisi peristiwa atau kejadian di masyarakat. Sedangkan, rubrik artikel berisi tulisan-tulisan yang diambil dari kutipan atau tulisan para ahli atau ilmuwan. Sementara rubrik surat pembaca isinya tulisan dari masyarakat yang menyampaikan keluhan atau pertanyaan menyangkut persoalan sosial.
ADVERTISEMENT
Kehadirannya menjadi jendela masa serta warisan, peninggalan, juga pemikiran antargenerasi. Kegiatan itu tidak hanya soal nostalgia akan moment-moment tersebut, tetapi juga membawa pesan agar semua pihak mengetahui dan tidak lupa akan sejarah penerbitan surat kabar.
Surat kabar yang didatangkan langsung dari Perpusnas. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
“Karena keberadaan surat kabar dari masa ke masa tidak hanya menyajikan cerita atau berita,” ungkap Sofian.
Pameran surat kabar di Kantor Perwakilan LKBN Antara akan berlangsung hingga, Kamis (17/10). Selain pameran koran langka, terdapat pula rangkaian kegiatan lain, diantaranya bedah buku lokal dan diskusi.