Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten Media Partner
Melihat Lomba Sumpit di Pekan Gawai Dayak Kalbar
22 Mei 2022 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Sumpit merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berburu atau berperang oleh masyarakat suku Dayak. Namun kini, sumpit menjadi alat olahraga yang diperlombakan setiap event budaya, salah satunya di Pekan Gawai Dayak.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 23 peserta wanita dan 49 peserta pria dari berbagai wilayah di Kalbar memeriahkan perlombaan sumpit dalam Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-36 di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu 22 Mei 2022.
Pada perlombaan ini, setiap peserta diberikan waktu selama tiga menit untuk menembak sasaran menggunakan 10 buah damak atau peluru, dengan menyumpitkan lima damak dalam posisi berdiri dan lima damak dalam posisi berjongkok.
Mereka harus menembak sasaran menggunakan sumpit dengan panjang mencapai kurang lebih dua meter yang terbuat dari kayu ulin atau belian. Dalam perlombaan ini untuk kategori wanita berjarak 20 meter, sedangkan pria berjarak 30 meter.
Salah satu peserta lomba perwakilan dari Sintang, Yoseph mengatakan banyak teknik yang harus dipelajari dalam menyumpit, di antaranya pernapasan, posisi berdiri atau berjongkok hingga cara memegang sumpit agar tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
“Kalau umum bukan untuk lomba bebas aja tidak ada teknik, kalau di alam itukan tergantung posisi bidikan kita, posisi hewannya. Nah kalau untuk lomba ini banyak teknik yang harus dipelajari mulai dari berdiri, jongkok, cara memegang sumpit yang benar sama harus mengetahui situasi angin," ujarnya Minggu, 22 Mei 2022.
Bagi pemula yang ingin belajar menyumpit Yoseph katakan, perlu memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan agar fasih membidik. Sebab menurutnya dalam menyumpit selain belajar teknik sumpit dan mengatur pernafasan, kepekaan membaca arah angin juga diperlukan.
“Pernafasan sama angin sangat mempengaruh lajunya damak ke sasaran. Jadi nda bisa asal sembarang tiup. Seorang atlet sumpit harus pandai baca situasi angin juga," tambahnya.