Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Melihat Meriam Beranak, Pusaka Peninggalan Ratu Sepudak dari Kerajaan Sambas
30 April 2021 9:43 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Penyebaran ajaran Islam di Sambas mulai berkembang pada sultan ke-13, yakni Sultan Muhammad Tsyafiuddin II. Ia memimpin Kerajaan Sambas pada tahun 1866 hingga 1922.
ADVERTISEMENT
Kesultanan Sambas banyak mewariskan beberapa benda dan bangunan, seperti Istana Keraton Sambas, Masjid Raya Sambas, serta pernak pernik benda pusaka di dalam Istana Keraton Sambas. Benda-benda pusaka itu, di antaranya pedang (senjata), meriam lele (kecil), payung, seperangkat untuk makan sirih, tombak, pakaian kesultanan sambas, kaca kristal dan lain sebagainya.
Pada saat mengunjungi Keraton Sambas, tim Hi!Pontianak menyoroti hal yang menarik dari benda bukti peninggalan tersebut, yakni meriam lele atau meriam kecil.
Meriam tersebut berbentuk kecil, diselimuti oleh kain berwarna kuning, dan dimasukkan ke dalam kotak kaca. Konon, meriam tersebut dapat beranak, dan bertambah banyak.
Sekertaris Kesultanan Sambas yang juga Kepala Bidang Kebudayaan Kabupaten Sambas, Uray Riza Fahmi mengungkapkan, meriam lele atau meriam beranak tersebut merupakan peninggalan dari Ratu Sepudak.
ADVERTISEMENT
“Meriam ini (meriam lele) pada masa raden Sulaiman dengan Ratu Anom melakukan perjanjian, dia mau buat daerah baru di daerah selakau dalam, maka kerajaan Sambas diserahkan Raja Sulaiman beserta istrinya, diserahkan benda pusaka tersebut sebagai bukti bahwa Raja Sulaiman menjadi bukti sebagai penguasa,” jelasnya, Jumat, 30 April 2021.
Meriam-meriam kecil tersebut dibungkus layaknya bayi, dengan kain berwarna kuning. Tempat penyimpanan 7 buah meriam kecil tersebut diistilahkan dengan Pusaka Hasil Pertetapan Kerajaan Sambas.
Menurut informasi yang dihimpun, peninggalan meriam lele tersebut merupakan penginggalan benda pusaka dari terdahulu. Konon, meriam tersebut tidak bisa diangkat jika ia tak mau diangkat, dan hanya orang tertentu yang dapat merawat dan mengangkatnya. Ada juga yang mengatakan, meriam lele tersebut dapat menghilang sewaktu-waktu, dan kembali begitu saja.
ADVERTISEMENT
Di dalam kamar pusaka tersebut, tak hanya meriam lele, ada juga tombak, payung, dan berbagai macam senjata yang disimpan di dalam lemari.