news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Melihat Prosesi Adat Gunting Rambut Masyarakat Melayu di Sintang, Kalbar

Konten Media Partner
2 Agustus 2020 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi gunting rambut dan adat turun anak ke aik dihadiri Bupati Sintang Jarot Winarno, Bupati Sekadau, Wakil Bupati Sekadau serta undangan lainnya. Foto: Dok Anwar-Prokopim Sintang
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi gunting rambut dan adat turun anak ke aik dihadiri Bupati Sintang Jarot Winarno, Bupati Sekadau, Wakil Bupati Sekadau serta undangan lainnya. Foto: Dok Anwar-Prokopim Sintang
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Dalam tradisi masyarakat Melayu, prosesi gunting rambut merupakan adat yang dilakukan pada anak yang baru lahir. Hingga kini, tradisi tersebut terus dilestarikan, salah satunya oleh masyarakat Melayu Kabupaten Sintang, Kalbar.
ADVERTISEMENT
Pasangan Hermansyah (Camat Belitang, Kabupaten Sekadau) dan Fatri Diana Kartawidjaja (putri dari Ade Kartawidjaja, Ketua Umum MABM Sintang) menggelar acara gunting rambut dan turun anak ke aik untuk putri mereka Shamara Thara Shaqueena, Minggu (2/8).
Kegiatan yang diselenggarakan MABM Sintang dengan tajuk Pagelaran Adat Budaya Melayu Sintang ini berlangsung di Rumah Adat Melayu Tepak Sireh. Hadir Bupati Sintang, Jarot Winarno, Bupati Sekadau, Rupinus, Wakil Bupati Sekadau, Alyosius, Pj Sekda Sekadau Nurhadi serta undangan lainnya.
Prosesi gunting rambut dan akikah dimulai dengan acara menjenguk awan. Dilanjutkan dengan acara turun ke aik (air). Lalu, naet langkau tebu. Kemudian, pembacaan Al Barzanji.
Rangkaian prosesi adat gunting rambut Melayu Sintang. Foto: Dok Anwar-Prokopim Sintang
"Adat menjenguk awan dilakukan pukul 06.30 WIB. Setelah itu dilanjutkan dengan adat turun ke aik di Sungai Kapuas depan pendopo Bupati," kata Hermansyah.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, prosesi yang digelar ini selain sebagai wujud syukur pada Allah, juga merupakan upaya untuk melestarikan warisan budaya Melayu. "Adat dan budaya orang tua kita terdahulu harus kita lestarikan. Karena didalamnya terkandung nilai-nilai sejarah dan pesan moral. Makanya, kita wajib melestarikannya," ucapnya.
Kurniawan, Sekretaris MABM Sintang mengatakan, warisan budaya merupakan hasil kerja intelektual leluhur di masa lalu. Adat budaya adalah kekayaan yang sama dan sejajar dengan modal dasar pembangunan lainnya, baik sumber daya alam dan teknologi.
"Oleh karenanya, MABM Kalbar termasuk Sintang, punya cita-cita besar untuk melestarikan adat budaya Melayu sebagai salah satu modal pembangunan di daerah ini. Kami ingin melestarikan seluruh corak dan khasanah kebudayaan Melayu yang pernah hidup dan dipraktekkan sampai saat ini. Salah satunya acara gunting rambut dan turun anak ke aik yang dilaksanakan hari ini," jelasnya.
Rangkaian prosesi adat gunting rambut Melayu Sintang. Foto: Dok Anwar-Prokopim Sintang
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, rangkaian acara adat yang dikombinasikan sunnah Rasul merupakan salah satu keluhuran budaya Melayu yang bersendikan Kitabullah. "Ini yang mahal, jarang dan membuat kita bahagia. Karena, kalau kita menjunjung adat istiadat, Insya Allah negeri kita semakin maju," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dengan hadirnya pemimpin baik dari Sintang dan Sekadau bersama MABM merupakan hal yang luar biasa. "Dengan hadirnya masyarakat dari berbagai komponen bangsa menunjukkan bahwa adat budaya merupakan medium yang efektif untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi. Ini juga menujukkan bahwa kita ini bertujuan baik, ingin memajukan Sintang maupun Sekadau," bebernya.
Sementara itu, Bupati Sekadau, Rupinus mengatakan, adat istiadat Melayu harus dilestarikan karena menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. "Ciri khas bangsa Indonesia adalah adat istiadat dan budaya dari berbagai macam suku, agama dan golongan. Ini harus kita lestarikan," tuturnya.
Bupati Sintang Jarot Winarno ketika memotong rambut dalam prosesi adat di Rumah Adat Melayu Tepak Sireh, Sintang. Foto: Dok Anwar-Prokopim Sintang
Prosesi gunting rambut dan adat turun anak ke aik dihadiri Bupati Sintang Jarot Winarno, Bupati Sekadau, Wakil Bupati Sekadau serta undangan lainnya. Foto: Dok Anwar-Prokopim Sintang