Konten Media Partner

Melihat Tradisi Manik Beladau, Prosesi 'Buang Sial' di Kalbar

14 Desember 2019 17:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi manik beladau dalam rangkaian Adat Batas Negeri Kusuma Negara Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi manik beladau dalam rangkaian Adat Batas Negeri Kusuma Negara Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Manik beladau merupakan salah satu tradisi turun-temurun yang ada di Kusuma Negara Sekadau, Kalimantan Barat. Prosesi manik beladau diperlihatkan secara langsung dalam Adat Batas Negeri Kusuma Negara Sekadau, Sabtu (14/12).
ADVERTISEMENT
Manik beladau ini tradisi sebelum ada agama Islam, berarti animisme. Itu sudah ada,” kata Abang Abu Hasan (60), salah seorang sesepuh Kusuma Negara Sekadau kepada Hi!Pontianak.
Pada saat itu, kata dia, manik beladau dilakukan dengan menyiapkan berbagai sesajian, seperti ayam, telur, ketan dan lain sebagainya. Hasan mengatakan, setelah Islam masuk sesajian tersebut tidak lagi digunakan ketika manik beladau.
“Siapa yang manik beladau berarti niatnya membuang sial. Mandi itu kan membersihkan diri,” ucap Hasan.
Ia menjelaskan, manik beladau menggunakan air dengan 7 macam warna bunga dan 7 warna duri. Kemudian air campuran bunga dan duri itu dimandikan kepada orang yang hendak manik beladau.
Raja-raja hingga Forkopimda Kabupaten Sekadau beserta masyarakat menyaksikan prosesi manik beladau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
“Air bercampur bunga dan duri itu dimandikan kepada orang tersebut supaya membersihkan diri yang ada di badannya. Sial kah, apa itu dikeluarkan. Itu lah tujuannya,” ungkap Hasan.
ADVERTISEMENT
Orang yang memandikan tidak boleh genap. Hasan mengatakan, tukang mandi sendiri mulai dari 3 orang, 5 orang atau 7 orang. Selain anak dan ibu, biasanya manik beladau dilakukan oleh orang yang akan menikah.
“Kalau sudah manik beladau, maka dibacakan doa selamat. Doa selamat inilah untuk mengusir hal-hal yang jahat,” ujarnya.
Pangeran Bendahara Kusuma Negara Sekadau, Abang Mohd Firman mengatakan, acara adat yang dilaksanakan dalam rangkaian Adat Batas Negeri, diantaranya adat mereseh pusaka, manik beladau, nerojun aik, nyamut tamu hingga makan betalam.
Manik beladau tadi anak dengan ibunya. Kenapa manik beladau? Itu dia membersihkan, secara filosofis itu membersihkan dari hal-hal negatif,” tutur Firman.
Air bunga 7 warna dan duri yang diguankan untuk manik beladau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Tukang mandi menyiramkan air bercampur bunga dan duri kepada anak yang manik beladau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Selain ibu dan anak, manik beladau dilakukan kepada orang yang akan menikah. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Asap dikelilingi ke mereka yang manik beladau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak