Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Melihat Tradisi Manik Beladau, Prosesi 'Buang Sial' di Kalbar
14 Desember 2019 17:20 WIB
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Manik beladau merupakan salah satu tradisi turun-temurun yang ada di Kusuma Negara Sekadau, Kalimantan Barat. Prosesi manik beladau diperlihatkan secara langsung dalam Adat Batas Negeri Kusuma Negara Sekadau, Sabtu (14/12).
ADVERTISEMENT
“Manik beladau ini tradisi sebelum ada agama Islam, berarti animisme. Itu sudah ada,” kata Abang Abu Hasan (60), salah seorang sesepuh Kusuma Negara Sekadau kepada Hi!Pontianak.
Pada saat itu, kata dia, manik beladau dilakukan dengan menyiapkan berbagai sesajian, seperti ayam, telur, ketan dan lain sebagainya. Hasan mengatakan, setelah Islam masuk sesajian tersebut tidak lagi digunakan ketika manik beladau.
“Siapa yang manik beladau berarti niatnya membuang sial. Mandi itu kan membersihkan diri,” ucap Hasan.
Ia menjelaskan, manik beladau menggunakan air dengan 7 macam warna bunga dan 7 warna duri. Kemudian air campuran bunga dan duri itu dimandikan kepada orang yang hendak manik beladau.
“Air bercampur bunga dan duri itu dimandikan kepada orang tersebut supaya membersihkan diri yang ada di badannya. Sial kah, apa itu dikeluarkan. Itu lah tujuannya,” ungkap Hasan.
ADVERTISEMENT
Orang yang memandikan tidak boleh genap. Hasan mengatakan, tukang mandi sendiri mulai dari 3 orang, 5 orang atau 7 orang. Selain anak dan ibu, biasanya manik beladau dilakukan oleh orang yang akan menikah.
“Kalau sudah manik beladau, maka dibacakan doa selamat. Doa selamat inilah untuk mengusir hal-hal yang jahat,” ujarnya.
Pangeran Bendahara Kusuma Negara Sekadau, Abang Mohd Firman mengatakan, acara adat yang dilaksanakan dalam rangkaian Adat Batas Negeri, diantaranya adat mereseh pusaka, manik beladau, nerojun aik, nyamut tamu hingga makan betalam.
“Manik beladau tadi anak dengan ibunya. Kenapa manik beladau? Itu dia membersihkan, secara filosofis itu membersihkan dari hal-hal negatif,” tutur Firman.