Konten Media Partner

Mengenal 5 Tahap Kesedihan saat Sedang Berduka

14 Januari 2021 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berduka dan kehilangan merupakan suatu hal yang cukup membuat perasaan sedih hingga berkepanjangan. Tentunya, menghadapi kehilangan bukanlah yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Rasa sedih bahkan bisa saja hilang dalam waktu yang cukup lama.
ADVERTISEMENT
Setiap orang akan mengalami tahap kesedihan dalam bentuk dan waktu yang berbeda-beda. Menurut seorang psikiater, Elisabeth Kübler-Ross, seseorang akan melalui stages of grief atau tahap kesedihan saat mengalami kehilangan. Ia membaginya dalam 5 tahapan, berikut di antaranya:
1. Penolakan (denial)
Pada tahap ini, seseorang akan berusaha untuk menolak atau tidak ingin mengakui sesuatu yang sedang terjadi. Seseorang akan cenderung merasa bahwa sesuatu yang sedang dialami bukanlah hal yang nyata.
Tahap penolakan atau denial merupakan reaksi yang normal terjadi. Penolakan sebenarnya bermanfaat untuk meredam emosi negatif sehingga dapat mencerna kejadian yang sedang dialami secara perlahan.
2. Marah (anger)
Ilustrasi perempuan menangis. Foto: Shutterstock
Saat sedang berduka, marah merupakan hal yang wajar terjadi. Seseorang akan cenderung merasa frustasi dan marah atas semua yang sedang dialaminya serta berusaha untuk menyesuaikan diri dengan kenyataannya.
ADVERTISEMENT
Mungkin, meluapkan amarah kepada seseorang atau benda mati merupakan hal yang benar untuk dilakukan. Setelah kemarahan mereda, seseorang akan lebih berpikir secara rasional dan merasakan emosi lain yang bermunculan yang selama ini tersingkirkan oleh amarah.
3. Menawar (bergaining)
Menawar atau bergaining merupakan tahap kesedihan di mana seseorang ingin kembali memperoleh kontrol atas hidupnya. Saat seseorang sangat berduka ia akan berusaha melakukan apa saja untuk meredakan rasa sakit dengan memikirkan kalimat-kalimat pengandaian, seperti “seandainya aku sempat meneleponnya dan bertemu denganya,” dan lain sebagainya. Meski menyakitkan, tahapan ini akan membantu seseorang menunda datangnya rasa sedih dan sakit atas kejadian yang sedang dialami.
4. Depresi (depression)
Pada tahap ini, seseorang akan merasa putus asa, kehilangan semangat hidup dan sedih yang berlarut-larut. Seseorang yang sedang mengalami tahap ini juga cenderung akan menyendiri untuk mengatasi duka dan kesedihan yang sedang dialami. Namun, jika seseorang sudah merasa tak berdaya dengan duka yang menimpanya, segera bicarakan dengan orang terdekat atau dengan seorang psikolog.
ADVERTISEMENT
5. Penerimaan (acceptance)
Tahap penerimaan belum tentu seseorang itu bahagia. Seseorang mungkin telah menerima kenyataan yang dialaminya meski masih merasa sedih. Namun, ditahap ini pula seseorang dapat belajar karena telah melewati perubahan yang besar dalam hidupnya.