Mengenal Jaja, Barista yang Mengangkat Nama Pontianak Lewat Kopi
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Dimas Juliannur Fajar, atau yang akrab disapa Jaja, merupakan pegiat kopi asal Pontianak. Ia kerap memberikan edukasi tentang pentingnya literasi kopi kepada barista di Pontianak.
ADVERTISEMENT
Terlebih saat ini, Kota Pontianak sudah menjadi kota dengan budaya 'ngopi'. Banyak coffee shop dan warung kopi di Kota ini. Bahkan Kota Pontianak kerap disebut dengan Kota Seribu Warung Kopi.
Kepada Hi!Pontianak, Jaja mengatakan mulai gemar ngulik kopi sejak 2013, di Yogyakarta. Ia belajar privat tetang profesi barista dan mesin espresso, di tahun 2014 di Studio Kopi Jogja.
Hingga pada 2015, Jaja pulang ke Pontianak, dan mendirikan Segitiga Coffee, yang kini berada di Jalan Karya Baru, Pontianak Selatan. Pada tahun 2015 pula Jaja belajar uji cita rasa di Bon Cafe. Pada 2019, Jaja juga belajar tentang Green Grading Coffee di 5758 coffee lab Bandung.
“Kalau memberikan edukasi kopi bagi teman-teman tujuannya berbagi, belajar juga, selain tujuan besarnya untuk berpartisipasi membangun industri kopi di Kota Pontianak,” ungkapnya, Selasa, 13 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Menurut Jaja, ia tertarik dengan dunia kopi karena hobi. Ia mengatakan, edukasi kopi untuk rekan-rekan barista dan pelaku usaha, memang cukup penting, terlebih di Kota Pontianak, karena saat ini semakin banyak bermunculan coffee shop baru.
“Kadang gak bisa diungkapkan aja kalo suka. Capek atau pun halangan, bisa jadi pembelajaran. Untuk ilmu di dunia kopi, saya juga sebenarnya masih perlu banyak belajar. Masih jauh targetnya. Untuk jadi profesional di dunia kopi, mesti banyak belajar lagi, dan mengikuti pelatihan-pelatihan lainnya,” ungkapnya.
Jaja mengakui pentingnya edukasi kopi bagi pelaku usaha, agar bisa menentukan dan menyajikan kopi yang akan dihidangkan ke pelanggan secara baik.
“Kalau untuk pelanggan, salah satu manfaatnya, bisa memilih secara tepat hidangan kopi yang akan dinikmati, sesuai dengan selera pribadi. Contohnya espresso, tidak semua orang bisa menikmati espresso. Terkadang banyak yang terkecoh, karena faktor harga atau nama. Tapi begitu disajikan, tidak bisa dinikmati. Jadinya percuma. Lebih baik memiliih minuman turunan kopi yang lain,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Tak jarang Jaja memberikan materi atau edukasi kopi kepada teman-teman barista di Pontianak. Materi yang diberikan pun beragam, mulai dari cerita seputar kerjaan barista, elemen kompetisi profesi barista, hingga uji cita rasa kopi.
“Biasanya materi tergantung yang diminta sama teman-teman. Biasanya cerita seputar kerjaan barista, salah satunya elemen kompetensi profesi barista, biasanya tentang uji cita rasa kopi. Ini termasuk elemen kompetensi profesi barista, salah satunya menangani pelanggan, memutakhirkan pengetahuan tentang produk kopi,” lanjutnya.
Kini, barista telah menjadi profesi yang diakui negara serta mempunyai Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Jaja mengatakan, ada 9 unit elemen yang harus dikuasai oleh seorang barista.
“Edukasi kopi ini penting gak penting, tergantung skala prioritas individu. Bagi yang ingin maju dan berkembang di profesi barista, jelas perlu banyak belajar, memahami unit kompetensi tersebut. Manfaatnya nanti akan dirasakan oleh coffee shop atau kedai tersebut, barista dan team kerjanya, hingga ke customers. Semakin memahami apa yang harus dilakukan maka diharapkan semakin maju pula industri tersebut,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Namun pada saat pandemi COVID-19 ini, pertemuan tentang edukasi kopi dibatasi. Jaja memprioritaskan edukasi kopi kepada pihak internal (coffee shop yang ia miliki) saja.
Jaja pada tahun 2017 pernah mengikuti kompetisi Indonesia Cup Tasters Championship, meraih juara pertama. Ia kemudian mewakili Indonesia di kompetisi Cup Tasters Dunia di Budapest, Hungary.
Lalu pada tahun 2018, ia kembali meraih juara 2 regional barat, untuk kompetisi Indonesia Cup Tasters Championship.
“Harapannya, bisa tetap berkarya di kopi, sampai tua. Untuk teman-teman, harapannya bisa membantu teman-teman untuk mengenal dan belajar bersama di dunia kopi. Kalau mau berkompetisi, juga akan kami support secara pribadi. Agar teman-teman kopi Pontianak bisa berkompetisi di level masional dan internasional juga nantinya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT