Konten Media Partner

Mengenal Saprahan, Tradisi Makan Bersama Melayu Pontianak

31 Oktober 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa di Pontianak saat sedang menghidangkan menu saprahan. Foto: Dok, Instagram @rita_bersamakalian
zoom-in-whitePerbesar
Siswa di Pontianak saat sedang menghidangkan menu saprahan. Foto: Dok, Instagram @rita_bersamakalian
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Saprahan, makan bersama yang biasa dilakukan masyarakat Melayu Kota Pontianak di acara istimewa sudah menjadi kebiasaan turun temurun dan sampai sekarang masih dilakukan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Rita Hastarita melalui instagramnya @rita_bersamakalian menjelaskan makna dari makan bersama yang dinamai saprahan tersebut.
"Saprahan Melayu Kota Pontianak yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada tahun 2017 merupakan adat makan bersama duduk di lantai yang dilakukan oleh masyarakat Melayu Kota Pontianak dalam acara pernikahan, khitanan, dan acara syukuran lainnya," tulis Rita.
Rita juga menjelaskan, menghidangkan makanan pada saat saprahan juga memiliki aturan.
"Dalam acara saprahan, semua hidangan makanan disusun secara teratur di atas kain saprah, dengan memperhatikan ruang lingkup adat Saprahan yang meliputi: 1. Peralatan dan perlengkapan adat saprahan 2. Menu utama adat saprahan 3. Tata cara penyajian hidangan adat saprahan. Tradisi adat Saprahan mengandung makna duduk sama rendah berdiri sama tinggi sebagai wujud kebersamaan, keramahtamahan, kesetiakawanan, serta persaudaraan," tambahnya.
ADVERTISEMENT