Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Mengenal 'Scribble Art', Teknik Lukis dengan Coretan 'Ceker Ayam'
29 Juli 2019 21:44 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Berbagai jenis visual art dihasilkan dari kreativitas anak muda, tak sedikit dari mereka yang menjadikannya sebagai peluang bisnis. Seperti Amirul Hakki, seorang mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak yang menekuni bisnis jasa lukis wajah dengan teknik scribble. Berawal dari bakat dan hobinya pada seni lukis, Miul--sapaan akrabnya--melihat banyak respons dan minat masyarakat terhadap karya seni ini.
ADVERTISEMENT
"Sampai 2 tahun lalu, aku ketemu lukisan scribble buatan Khoirul Anwar, dia itu influencer scribble art di Indonesia. Tahun lalu dia baru mengeluarkan buku panduan scribble art. Dan aku ngeliatnya tertarik dan merasa cocok sama aku. Soalnya pas bikin lukisan pensil tu aku lebih suka karakter yang arsiran pensilnya kasar dibanding halus, kayak realistik. Aku coba bikin untuk suka-suka dan aku upload di medsos. Alhamdulillah, ternyata banyak yang suka," ujar Miul.
Scribble Art adalah teknik menggambar berantakan dengan membuat coret-coretan dalam bentuk arsir ke segala arah yang sengaja dibuat untuk memberi kesan artistik yang berbeda. Melukis dengan teknik ini sebelumnya masih dianggap tak lazim dan terkesan semrawut. Sebab, sekilas coret-coretan yang tak beraturan itu bak benang kusut atau bisa dikatakan mirip goresan 'ceker ayam'. Namun, jika diamati maka akan terlihat jelas objek yang dilukis.
ADVERTISEMENT
Membuat scribble tidaklah mudah, salah satunya harus mengenal karakter objek yang akan digambar. Selain itu, harus mampu memahami sisi gelap dan terang. Misalnya, untuk membuat sisi gelap, coretan dipertebal dan lebih rapat. Untuk membuat sisi terang, coretan dibuat lebih lebar dan renggang.
Teknik lukis scribble dapat diaplikasikan secara manual, yakni menggunakan pensil dengan media kertas atau sejenisnya, maupun digital melalui gadget yang menggunakan aplikasi editing/painting.
Miul beranggapan, teknik scribble art sudah mulai dikenal satu tahun terakhir di Indonesia, terlebih ketika buku panduan scribble karya Khoirul Anwar mulai publish di pasaran. Namun, di Pontianak, dirinya merasa karya lukis dengan teknik scribble belum terlalu dikenal.
Banyak masyarakat Pontianak yang awam dengan teknik ini, sehingga jasa yang menyediakan lukisan dengan teknik scribble masih sedikit. Melihat peluang tersebut, Miul ingin memasarkan karyanya dan mempopulerkan teknik scribble di Kota Pontianak.
ADVERTISEMENT
"Scribble itukan bentuknya sketsa, jadi lebih mudah diterima masyarakat. Selain itu, tekniknya yang coret-coret menghasilkan hasil unik yang memang jarang ada di Pontianak, jadi aku rasa akan mudah untuk dapatkan pasarnya," ujar Miul.
Hingga saat ini, karya lukis scribble Miul banyak diminati masyarakat sebagai kado ulang tahun, wisuda, hingga cindera mata. Dalam satu bulan, dirinya bisa melayani 20 hingga 30 pesanan sketsa wajah. Harga yang dipatok untuk satu sketsa wajah yakni Rp 60 ribu, belum termasuk bingkai.
Tak hanya di wilayah Kalimantan Barat, Miul juga sering mendapat pesanan dari luar pulau, seperti Medan, Bandung, dan--yang paling jauh--Nusa Tenggara Timur. Bahkan dirinya pernah membuat lukisan wajah scribble untuk orang-orang ternama, seperti Menteri Keuangan, Sri Mulyani; dan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. (hp6)
ADVERTISEMENT