Menikmati Kue Ape, Jajanan Khas Betawi yang Dijual di Pontianak

Konten Media Partner
8 Januari 2020 11:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kue ape yang dijual oleh Nana di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Kue ape yang dijual oleh Nana di Pontianak. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Ada banyak hal yang dapat mengingatkan kita akan masa kecil. Mulai dari kejadian lucu saat masih duduk di bangku sekolah dasar hingga jajanan unik yang murah meriah.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, aneka jajanan tradisional tersebut mulai sulit ditemukan. Namun, ada pula jajanan yang hingga sekarang masih bertahan, salah satu adalah kue ape.
Untuk kamu anak 90-an masih ingat akan aroma pandan dan rasanya yang lembut di tengah, serta garing dan renyah di pinggirnya. Jika ingin mengingatnya kembali, di kawasan Sekolah Dasar Swasta Suster, Jalan RA Kartini, Pontianak, ada penjual kue ape gerobak yang kerap ramai pembeli.
Sang Penjual, Nana menjelaskan, dirinya telah berjualan kue ape kurang lebih 5 tahun sejak memutuskan untuk merantau ke Kalimantan Barat. Nana berasal dari Betawi.
“Setiap hari memang nangkring disini. Kebanyakan yang beli anak muda yang biasa lewat sini. Anak-anak sekolah sini juga, ibu-ibu biasa beli juga katanya nostalgia jajanan zaman dulu” ungkapnya, Rabu (8/1).
Nana membuat kue ape. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Jajanan tradisional beraroma khas yang berasal dari daun suji dan pandan ini merupakan, jajanan khas dari Jakarta yang disebut kue tetek atau serabi Jakarta. Bedanya, kue ape memiliki tekstur lebih renyah pada bagian pinggirnya, sementara serabi lebih padat.
ADVERTISEMENT
“Awalnya kue ape berwarna putih seperti serabi. Tapi kemudian diberi variasi warna dengan menambahkan daun suji atau daun pandan agar lebih menarik perhatian pembeli,” katanya.
Selain enak, jajanan ini digemari karena pembuatannya yang cepat dan simpel. Hanya dengan menaruh adonan ke dalam wajan kecil kemudian diratakan bagian pinggirnya. Selanjutnya wajan ditutup dan didiamkan selama beberapa menit hingga pinggirannya berwarna kecoklatan.
Setelah matang, kue ape bisa langsung diangkat dan dibungkus untuk para pembeli. Sesekali Nana masih mengaduk adonan agar tetap segar.
Proses pembuatan kue ape sebetulnya tidak terlalu sulit. Bahan yang digunakan juga terbilang sederhana. Hal inilah yang membuat Nana betah berjualan kue ape sejak tahun 2014. Ia menjual kue ape Rp 1.000 per buah.
Satu kue ape dijual seharga Rp 1000. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT