Konten Media Partner

Muncul Klaster Sekolah, Siswa di Pontianak Belajar Dari Rumah Lagi

24 Januari 2022 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Foto: Prokopim Pemkot Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Foto: Prokopim Pemkot Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memastikan, siswa mulai dari TK, SD, dan SMP di Pontianak, kembali ke sekolah daring atau belajar dari rumah. Keputusan ini diambil setelah ditemukan klaster sekolah di satu Sekolah Dasar di Pontianak.
ADVERTISEMENT
Edi mengatakan, pihaknya melakukan testing dan tracing untuk mempersempit penyebaran virus tersebut. Siswa TK, SD, dan SMP ini, kata Edi berhenti sementara waktu Proses Tatap Muka (PTM) atau belajar dari rumah.
“PTM di sekolah ini kita hentikan selama 7 hari. Jadi, dilakukan daring. Liburnya, libur tatap muka. Ini dilakukan setelah ditemukan siswa dan guru yang positif. Kita melakukan upaya untuk pencegahan, tracing, memetakan, bersama tim Satgas, supaya tidak terjadi sebaran yang luas,” papar Edi, Senin, 24 Januari 2022.
Terhadap siswa yang positif corona tersebut, saat ini dilakukan isolasi. Edi mengatakan ada siswa yang tidak mengalami gejala, ada yang mengalami gejala batuk, pilek.
“TK, SD, SMP PTM dihentikan. Kita pantau, dia tanpa gejala. Ada gejala ringan, flu biasa, batuk pilek. (mereka) Diisolasi. Kita pantau. Mudah-mudahan tidak terjadi penyebaran. Nanti pas masuk sekolah, kita lakukan swab acak lagi. Sampai sekarang belum ada kasus baru lagi setelah testing tracing kemarin,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dengan ditemukan kasus ini, Edi juga berharap agar siswa dan orang tua atau wali murid, dapat lebih semangat untuk melakukan vaksin kepada anak usia 6 sampai 11 tahun.
“Kita juga sedang lakukan vaksinasi. Semoga dengan ini, semangat vaksinasi tinggi, karena ini vaksin untuk anak 6 sampai 11 tahun,” terangnya.
Wali Kota Pontianak mengatakan hingga saat ini vaksinasi COVID-19 sudah mencapai 84 persen. Ia berharap, dengan adanya vaksinasi anak ini, capaian vaksinasi dapat meningkat.
“Vaksin sudah 84 persen. Vaksin dua sudah 70an persen. Apa lagi sekarang sudah diizinkan vaksin untuk anak usia 6 sampai 11 tahun, mungkin target vaksinasi kita akan meningkat,” tukasnya.