Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Hi!Pontianak - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Provinsi Kalbar, resmi memberikan rekomandasi pada Jarot Winarno, untuk bertarung kembali pada Pilkada Sintang yang akan digelar tahun ini.
ADVERTISEMENT
Penyerahan rekomendasi tersebut diberikan langsung oleh Ketua DPW Nasdem Provinsi Kalbar, Syarief Abdullah Alkadrie, ketika menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Kantor DPD Nasdem Sintang, Minggu sore (19/1).
“Kita memberikan rekomandasi pada Jarot untuk maju periode kedua. Kenapa baru rekomendasi? Karena beliau belum menentukan siapa wakilnya. Setelah wakil diputuskan, baru ditindaklanjuti dengan SK,” katanya pada Hi!Pontianak.
Saat ini, kata dia, untuk Sintang pihaknya akan melakukan survei untuk kepentingan Jarot Winarno. “Tapi survei itu bukan untuk untuk menentukan beliau ditunjuk. Artinya, kami sudah menilai Pak Jarot dari berbagai sisi. Beliau layak untuk melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Sintang. Makanya, Nasdem tidak membuka pendaftaran balon bupati/wakil bupati di Sintang,” jelasnya.
Merespon rekomendasi DPW Nasdem Kalbar, Jarot Winarno mengatakan, sebagai kader dirinya belum sepenuhnya siap. Ia mengaku, ada beberapa pertimbangan sebelum maju kembali pada Pilkada Sintang.
ADVERTISEMENT
“Pertama, faktor usia tidak bisa dibohongi. Kesehatan juga tidak bisa dibohongi. Beberapa minggu lalu saya terpaksa diinfus. Yang penting sih, saya sehat dulu. Rekomendasi diserahkan, saya siap menjaga amanah partai, sampai tiba saatnya saya siap atau tidak,” ucapnya.
Pertimbangan kedua, kata Jarot, adalah harus melihat hasil survei. Tanggal 20 survei mulai diakukan oleh Poltracking dengan 1.200 sampel. “Survei itu untuk mengetahui apakah petahana masih laku? Kalau masih laku, rekomendasi masyarakat berpasangan dengan siapa. Jadi hasil survei akan jadi pertimbangan saya,” tegasnya.
“Jika rekomendasi sudah dapat. Kemudian dilengkapi rekomendasi partai lain, minimal satu kursi supaya cukup satu `perahu`, melihat hasil survei, lihat kesehatan, baru saya putuskan,” sambungnya.
Ketika ditanya soal izin istri, Jarot menjawab, “mana ada istri yang mau mengizinkan suami ngurus orang sejak pagi hingga malam. Cuma, ibu (istri) bilang, ya terserahlah. Asal tetap memperhatikan kesehatan. Dihitung-hitunglah,” kata Jarot menirukan ucapan istrinya.
ADVERTISEMENT