Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Nelayan Sambas Dapat Ikan Tirus, Terjual Rp 140 Juta
10 Februari 2022 18:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hi!Pontianak – Wardi (36 tahun), warga Desa Segarau, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mendadak ketiban rejeki, hanya karena satu ekor ikan. Saat melaut, ia mendapatkan ikan langka, yakni ikan tirusan atau tirus, seberat 9,4 kilogram. Ikan tersebut terjual seharga Rp 140 juta.
ADVERTISEMENT
Saat Hi!Pontianak hendak mewawancarai Wardi, Kamis, 10 Februari 2022, ia sedang melaut. Namun menurut penuturan Edyansyah, kerabat dekat Wardi, bahwa pria yang sehari-harinya memang bekerja sebagai nelayan itu, mendapatkan ikan tersebut pada Selasa, 8 Februari 2022, dengan cara merawai di Sungai Sambas Besar, Desa Segarau, tak jauh dari rumahnya.
“Bang Wardi dapat ikan itu saat merawai, tiga hari lalu. Rawai ini tak pakai tunggu. Kalau airnya tenang, barulah (jaringnya) ditelusuri. Jadi, Bang Wardi ini memasangnya pagi kemarin, besok siangnya baru diceknya, dapat lah ikan itu. Langsung dijual, kontan, seharga Rp 140 juta. Yang belinya orang sekitar sini juga,” ungkap Edy, kepada Hi!Pontianak via Whatsapp pada, Kamis 10 Februari 2022.
Wardi mendapatkan ikan tirus ini bukan baru sekali ini. Sebelumnya, selama ia menjadi nelayan, sudah dua kali Wardi mendapatkan ikan tirus, namun ukurannya tidak seberat yang ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ikan yang didapatnya kali ini, termasuk langka, karena berjenis kelamin jantan. “Ini merupakan ketiga kalinya Bang Wardi dapat, tetapi sebelumnya mendapat ukuran kecil, tidak sebesar sekarang. Terus, karena ini jantan, jadi (harganya) mahal (saat) dijual. Pernah dapat yang berat 2 kilogram, pernah juga kedua kalinya dapat ikan tirus betina seberat 7 kilogram,” katanya.
Menurut Edy, yang membuat ikan tersebut banyak diincar dan dijual dengan harga cukup mahal, bukan karena isi dagingnya, melainkan gelembung ikan tersebut, yang oleh warga sekitar disebut luppe. Warga sekitar percaya luppe memiliki khasiat tertentu, terutama dalam bidang kesehatan.
Selain itu, ikan ini juga termasuk langka oleh warga setempat, karena hanya ada di Oktober sampai April. “Kalo dijual di pasaran, isinya hanya Rp 30 ribu perkilogram. Gelembungnya yang mahal. Maka abang saya ambil bagian itu saja. Bagian yang mahal itu gelembungnya. Jadi ikan yang bang Wardi dapat itu beratnya 9,4 kilo, dan luppe-nya (gelembung ikan) beratnya 2,3 ons. Kata orang setempat sih gelembungnya mahal, karena untuk kesehatan. Ini ikan susah didapat, karena memang jarang dapat ikan ini. Ikan ini ikan musiman, hanya ada dari bulan 10 sampai bulan 4, karena ini ikan air tawar. Tapi nelayan sini memang biasa dapat ikan ini,” jelas Edy.
ADVERTISEMENT
Setelah terjual, Edy menuturkan, uang yang didapatkan oleh kerabatnya itu, akan digunakan untuk memperbaiki rumah dan membeli perahu baru, untuk menunjang pekerjaannya sebagai nelayan.
“Katanya sih buat perbaikan rumah, mau beli alat pancing, alat nelayan, dan mau beli perahu, karena perahunya sudah rusak,” pungkasnya.