Konten Media Partner

Niat Mulia Akun Youtube Hobby Makan

21 April 2019 9:58 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Richard Erfandy dan Tiwi Utami, pengelola akun Hobby Makan asal Pontianak, Kalimantan Barat. Foto: akun Instagram @hobbymakan.id.
zoom-in-whitePerbesar
Richard Erfandy dan Tiwi Utami, pengelola akun Hobby Makan asal Pontianak, Kalimantan Barat. Foto: akun Instagram @hobbymakan.id.
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Buat kamu yang gemar makan atau suka mencari referensi jajanan, tentu tahu dengan kanal Youtube Hobby Makan. Namun, dari 1,1 juta lebih subscribernya, ternyata masih banyak yang belum tahu kalau kanal Hobby Makan berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Hobby makan berisi konten makanan dan jajanan yang menarik, dengan konsep traktiran atau sedekah, yang dikelola oleh sepasang suami istri, Richard Erfany dan Pratiwi Utami. Berkonsep makan tanpa bayaran, kini akun Youtube mereka telah mencapai 1,1 juta subscribes dan lebih dari 51 ribu followers di Instagram.
Saat ditemui di Gril Me Gajahmada, Pontianak, pasangan suami istri ini menceritakan kilas balik akun Hobby Makan yang mereka kelola. Erfan mengatakan, karena gemar mencicip makan dan senang memasak, terlahirlah akun ini pada 14 September 2017 lalu.
"Awalnya kepikiran mengelola akun konten makan itu pertama kali pada saat maraknya jajajan kekinian yang hits muncul di Pontianak, dan pada akhirnya jajanan yang kategori pinggiran jalan di Pontianak mulai dilupakan orang. Dari situlah kita mulai kepikiran untuk membuat akun Hobby Makan, dengan konsep mengangkat makanan dari pedagang-pedagang kecil. Supaya pedagang kecil juga ikut viral seperti layaknya jajajan kekinian," tutur Erfan kepada tim Hi!Pontianak.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi referensi orang untuk mencari tahu makanan di sekitar di Pontianak, Ervan menjelaskan, tujuan akun Hobby Makan dibuat untuk mengubah paradigma orang-orang, mengenai jajanan pinggir jalan yang jorok, kurang bersih, atau lain sebagainya, yang nyatanya tidak seperti itu, dan enggak kalah nikmatnya seperti makanan di kafe atau di restoran.
"Yang jadi masalah, dulu orang-orang pedagang kecil tidak mengerti gimana memasarkan di media sosial, bagaimana mengangkat makanan yang mereka jual di media sosial. Akhirnya kita bantu dengan memasarkan di media sosial Instagram dan Youtube, supaya orang-orang mengerti bahwa, ternyata image atau citra pedang pinggir jalan itu tidak seperti yang dipikirkan. Mereka (pedagang pinggir jalan) juga memikirkan rasa, serta uniknya yang mereka jual, dan juga akun ini bisa bermanfaat untuk orang banyak menjadi inspirasi untuk orang-orang yang bingung ingin buka usaha apa," papar Erfan
ADVERTISEMENT
Saat ini akun YouTube Hobby makan yang hampir keselurannya menggunakan Bahasa Melayu ini, telah memposting sebanyak 591 video promosi jajajan. Ervan menyampaikan, dulunya konsep Hobby Makan memperkenalkan ataupun membuat viral.
"Awalnya share di Youtube itukan untuk buat viral dagangan mereka. Tapi kita berpikir lagi, suatu nanti pasti dapat penghasilan dari Youtube, hasil Youtube mau dikemanakan nih? Akhirnya yaudah, nanti hasil dari pendapatan Youtube kita akan membeli lebih banyak dari dagangan mereka. Pas sudah terima rezeki dari Youtube, kita beli dagangan mereka, mulai dari Rp 100 ribu naik lagi Rp 200 ribu, pendapatan makin tinggi Rp 400 ribu. Sejauh ini masih standar Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu," kata Erfan.
ADVERTISEMENT
Selain mengangkat jajajan di Pontianak, Hobby Makan juga telah sampai mencicipi makan dari luar pulau Kalimantan, yakni Solo, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
"Kita tidak memplaningkan tempat mana yang menjadi tujuan kita untuk mereview. Semua spontan, apapun yang kita lihat di depan, langsung kita buat video. Seperti video pas di Yogya, baru jalan sebentar ada pasangan suami istri yang memiliki kekurangan, saya balik lagi untuk buat videonya. Jadi semuanya itu. Serba spontan," ungkapnya.
Ke depannya, kata Erfan, ia sedang menyiapkan proyek besar. "kayak kemarin karena ini konsep traktiran, benar-benar harus dipikirkan, jangan sampai dikategorikan ria. Dari awal saya memang sudah meniatkan untuk menggunakan konsep sedekah atau traktiran, dan hasil dari Youtube saya balikan lagi untuk pedagang kecil dengan membeli dagangan mereka lebih banyak, untuk mentraktrik orang-orang. Ada pesan setiap saya membeli dagangan mereka pertama membantu dagangan mereka dengan video. Yang kedua kita mengajarkan amanah, dan yang ketiga mungkin dengan konsep traktiran ini, apalagi anak muda yang mendapat traktiran pasti akan ikut mempostingnya di Instagram, dan akhirnya orang tahu ada jualan tersebut," terang Erfan. (hp6)
ADVERTISEMENT