Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten Media Partner
Pantai Tanjung Api Sambas, Tempat Indah Mengintip Bayi Penyu
2 Juli 2021 14:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:54 WIB

ADVERTISEMENT
Hi!Sambas - Pantai Tanjung Api, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menjadi destinasi wisata konservasi yang menarik untuk dikunjungi. Selain menawarkan keindahan alam, di sana merupakan kawasan pesisir yang masih alami bagi hewan langka, salah satunya penyu.
ADVERTISEMENT
Siklus tetas penyu dari berbagai varietas bisa diamati secara menarik di sana. Seperti yang dilakukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kambau Borneo yang melakukan edukasi wisata alam di lokasi penyu bagi masyarakat.
Mereka melihat proses penyu bertelur, berfoto dengan penyu, proses relokasi sarang ke tempat penetasan semi alami (Hatchery) hingga pelepasan anak penyu (tukik) ke pantai.
Ketua Pokmaswas Kambau Borneo, Muraizi mengatakan, edukasi tentang penyu sangat penting bagi kelangsungan hidup hewan langka yang dilindungi tersebut.
"Masih banyak masyarakat tidak mengetahui cara pelestarian penyu, bahkan melihat secara langsung juga tidak pernah, sehingga edukasi wisata penyu ini penting, terutama bagi pelajar. Sudah saatnya pelestarian penyu dikenalkan kepada masyarakat, terutama tantangan yang dihadapi penyu dalam pelestariannya," kata Muraizi, Jumat, 2 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Muraizi menuturkan, kawasan Tanjung Api merupakan zona inti peneluran penyu di Kecamatan Paloh. Tempat tersebut telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Kelima (KKPD) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) KKPD Paloh melalui Kepmen KP 93/2020.
"Dalam wisata ini, Pokmaswas akan menjelaskan kepada pengunjung berapa proses lama proses penyu bertelur, berapa lama proses pengeraman, bagaimana struktur sarang semi alami yang baik, serta bagaimana cara pelestariannya. Apalagi di musim puncak penyu bertelur, sehingga masyarakat tirut memiliki kesadaran pentingnya menjaga kelestarian penyu," ungkap Muraizi.
Hal senada juga disampaikan oleh Zefriden, Sekretaris Pokmaswas Kambau Borneo. Ia mengatakan, selain pentingnya pelestarian penyu pengunjung juga harus mengetahui tantangan yang dihadapi penyu saat akan berteluar, di antaranya banyaknya predator, parasit yang menempel di kerapas penyu yang dapat menyebabkan kerapas penyu menipis dan berlubang.
ADVERTISEMENT
Selain bahaya predator di darat saat penyu bertelur, juga ada tantangan lain yang dihadapi penyu saat telurnya menetas, yaitu predator laut saat tukik menuju ke laut. Sehingga tidak heran penyu menjadi sasaran empuk predator.
"Edukasi ini memberikan materi konservasi penyu kepada masyarakat, sehingga mereka memiliki kesadaran pentingnya menjaga kelestarian hewan penyu," jelasnya.
Untuk melihat proses penyu bertelur hanya bisa dilihat pada malam hari. Selain itu untuk menuju lokasi konservasi penyu di Basecamp Kambau Borneo, di Pantai Tanjung Api harus menggunakan motor sekitar 10 menit dari Pantai Kampak ke lokasi dengan cara menyisir pantai.
"Mobil atau mini bus bisa parkir di Pantai Kampak dan melanjutkan perjalanan menggunakan motor," ujarnya.
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung dan ingin mengetahui edukasi wisata penyu di kawasan Pokmaswas Kambau Borneo, dapat menghubungi Muraizi ke no Handphone 0812 5687 9307 atau Zefriden ke nomor 0821 4824 1312 di Kecamatan Paloh, dan Muhammad Ridho CSMTV 0853 9385 5533 di Kecamatan Sambas.
ADVERTISEMENT