Pasien COVID-19 yang Kabur di Pontianak, Dinkes Kalbar: Virusnya Lebih Berbahaya

Konten Media Partner
5 Agustus 2020 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Masyarakat Kota Pontianak dan sekitar Kalimantan Barat diharapkan perhatiannya untuk berhati-hati jika bertemu dengan seorang dari penumpang pesawat penerbangan Surabaya menuju Pontianak yang terkonfirmasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Seorang pria berinisial IS (42), asal Jombang, Jawa Timur ini, kabur dari tempat penginapan, ketika akan dilakukan isolasi ketat. Kini ia dicari oleh polisi dan Dinas Kesehatan.
Petugas sebenarnya sempat mendeteksi keberadaan IS. Ia terpantau berada di Kelurahan Saigon, Pontianak Timur. Namun saat hendak dijemput petugas, ia kembali kabur.
IS datang dari Surabaya dengan penerbangan Sabtu (1/8), dengan hasil rapid test dadakan yang reaktif. Setelah dilakukan swab RT-PCR, IS dinyatakan terkonfirmasi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson mengatakan, virus COVID-19 yang berada di tubuhnya mengandung strain virus yang lebih berbahaya dari strain virus yang ada di Kalbar.
“Mohon Perhatian kepada masyarakat Pontianak dan sekitarnya. Hasil pemeriksaan swabs RT-PCR, positif COVID-19. Viral Load tinggi, mengandung strain virus yang lebih berbahaya dari strain virus yang ada di Kalbar. Sangat berbahaya bila seseorang kontak dan tertular dari yang bersangkutan,” tegas Harisson kepada awak media, Rabu (5/8).
ADVERTISEMENT
Harisson menambahkan, Jawa Timur sendiri memiliki angka case fatality rate hingga 7,7 persen. Sedangkan di Kalimantan Barat hanya 1,1 persen. Karena itu, ia meminta masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya yang mengetahui keberadaan IS, agar segera melaporkan ke petugas kesehatan untuk pelaksanaan isolasi.
“Bagi masyarakat yang mengetahui keberadaannya agar melapor ke petugas kesehatan setempat atau pihak aparat keamanan. Bagi penumpang yang bersamaan dengan pesawat yang bersangkutan agar melapor ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium,” pungkasnya.