Pelican Crossing, Fasilitas bagi Pejalanan Kaki di Gajahmada Coffee Street

Konten Media Partner
2 September 2020 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba alat pelican crossing di Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba alat pelican crossing di Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat melakukan uji coba alat pelican crossing atau zebra cross yang dilengkapi dengan alat kontrol pengatur lampu lalu lintas untuk menyeberang jalan, Selasa (2/9). Ini adalah fasilitas bagi penyeberang jalan pertama kali di Pontianak.
ADVERTISEMENT
Pelican crossing merupakan singkatan dari pedestrian light controlled crossing. Secara sederhana, pelican crossing adalah zebra cross yang dilengkapi dengan tombol untuk menyeberang jalan.
"Pedestrian control, zebra cross yang kita atur lampu ini otomatis yang memberikan kesempatan para penyeberang jalan, dalam rangka menjaga keselamatan penyeberang jalan. Meningkatkan rasa aman dan nyaman penyeberang jalan di Pontianak," jelas Kepala Dishub Provinsi Kalbar, Ignasius Ik.
Zebra cross tersebut tersedia di dua titik di Pontianak, yakni di Jalan Gajahmada dan di Jalan Pangeran Natakusuma. "Kedepan layanan penyeberangan jalan kita tambah di titik-titik tertentu," ucap Ignasius.
Uji coba alat pelican crossing di Pontianak. Foto: Dok Hi!Pontianak
Ignasius berharap, alat tersebut dapat mengedukasi masyarakat agar tertib dalam berlalu lintas. Walau pun masih terbilang baru, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi penggunaan alat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini memang barang baru di Pontianak, kita lakukan sosialisasi secara online tapi memang harus lebih gencar lagi, untuk itu pihak terkait diharapkan dapat membantu mensosialisasikan," ungkapnya.
Mekanisme penggunaan alat tersebut, calon penyeberang jalan ketika hendak melintas dapat memencet tombol yang disediakan. Rambu akan otomatis menunjukkan warna merah sehingga mengisyaratkan untuk pengendara berhenti, rambu ini akan berlangsung hingga 20 detik.
"Mekanismenya kita sudah coba 20 detik, dengan asumsi yang menyeberang bukan cuman 1 orang, tapi beberapa orang, ada juga orang tua atau lansia yang membutuhkan waktu menyeberang agak lama," pungkasnya.