Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Pemasangan Geobag dan Geotube di Sintang untuk Cegah Banjir Lebih Tinggi
26 November 2021 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Alam Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, Sampurno menegaskan, bahwa pemasangan geobag dan geotube merupakan bentuk perhatian pemerintah supaya tidak terulang banjir besar lagi di Kabupaten Sintang.
ADVERTISEMENT
“Ini sifatnya sementara dan tanggap darurat untuk menghadapi dan antisipasi terjadinya La Nina yang lebih tinggi. Berdasarkan prediksi BMKG, La Nina yang akan terjadi Desember 2021 sampai Februari 2022 itu, lebih tinggi 30 sentimeter dari pada yang terjadi kemarin,” kata Sampurno, Jumat, 26 November 2021.
Ia mengatakan, pemasangan geobag ini merupakan kebijakan pemerintah yang sangat luar biasa di Kabupaten Sintang. “Yang terdampak banjir besar kemarin ada di 5 kabupaten tetapi pemasangan geobag ini hanya di Kabupaten Sintang. Setelah pemasangan geobag selesai, ke depan akan ada kajian kembali. Ini belum sempurna dan masih sementara,” ungkap Sampurno
Dikatakannya, berdasarkan kajian, pemasangan geobag ini tidak sekaligus tetapi ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Sosialisasi yang dilakukan merupakan bagian dari tahapan itu dalam rangka menggali masukan dari berbagai stakeholder tentang hasil kajian yang ada.
ADVERTISEMENT
“Apakah bisa diterima oleh masyarakat. Karena konstruksi geobag itu memerlukan fondasi yang kuat. Alhamdulilah, rata-rata di pinggir sungai Melawi ini ada jalan yang kokoh. Jalan inilah yang akan kita gunakan sebagai fondasi pemasangan geobag itu,“ katanya.
Koordinator Tim Tanggap Darurat Sintang, Daniel Resdianto mengatakan, penanganan darurat banjir dengan konsep geotube merupakan solusi sementara sambil menunggu kajian mengenai program jangka panjang.
“Memang betul penyelesaian masalah banjir tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Akan tetapi, menurut kami sistem ini adalah cara yang paling tepat dan efektif untuk menangani ancaman banjir jelang puncak La Nina bulan Januari-Februari nanti,” jelas Daniel.
Ia menegaskan pemasangan geotube dilaksanakan berbasis data. Pihaknya memetakan berdasarkan aktual engineering dengan pengukuran-pengukuran, di mana daerah tertinggi dan terendah.
ADVERTISEMENT
“Memang, antisipasinya belum bisa meng-cover semua daerah. Tapi ini merupakan pintu masuk untuk program jangka menengah dan jangka panjang yang lain,” ucapnya.
Daniel mengatakan, karena sifatnya tanggap darurat, maka geobag dan geotube akan dipasang secepatnya. "Cuma harus terkonsep sesuai dengan enginer yang baik, seperti masukan warga baik itu positif atau negatif, semuanya kita harus kita terima, kita kaji. Namun ini tujuannya untuk antisipasi agar tidak banjir besar lagi, minimal meminimalisir,” katanya.
Rencananya, kata Daniel, titik pusat pemasangan geobag dan geotube sekitar 13,2 kilometer yang terbagi dengan tiga area. Pertama pihaknya akan memasang geobag atau geotube di ujung pertemuan Sungai Melawi dan Sungai Kapuas.
“Kontruksi ini akan diselasaikan secepatnya, kita punya waktu hingga Februari. Yang jelas akan diselesaikan sebelum puncak La Nina,” katanya.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, kata Daniel, yang pokok dalam penanganan banjir ini adalah pemasangan geotube yang dikombinasikan dengan geobag. Sebab, yang bisa bekerja di dalam air saat banjir dan tidak terlalu mengggu dalam proses pemasangan adalah geotube yang dimaksud.
“Geotube ini panjang, besar dan kuat untuk menahan limpahan air Kapuas dan Melawi. Kalaupun memakai geobag, itu cuma kombinasi untuk pelurusan atau pondisinya,” pungkasnya.