Konten Media Partner

Pemasangan Geobag dan Geotube untuk Atasi Banjir Sintang Mulai Disosialisasikan

26 November 2021 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Kota Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Kota Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Sintang - Untuk mengatasi banjir di Kabupaten Sintang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memasang geobag dan geotube di sungai.
ADVERTISEMENT
Sebelum pemasangan dilakukan, digelar Sosialisasi Penanganan Darurat Banjir di Kabupaten Sintang oleh PT Wijaya Karya (WIKA) di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Kamis, 25 November 2021.
Pemasangan geobag dan geotube merupakan program jangka pendek Kementerian PUPR untuk mengatasi banjir Sintang. Mengingat, La Nina diprediksi akan mencapai puncaknya pada Januari-Februari 2022. Dampak La Nina diprediksi akan menimbulkan banjir yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Sekda Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, pemasangan geobag maksudnya baik dalam rangka meminimalisir ketika terjadi banjir besar sebagai dampak La Nina yang oleh BMKG akan terjadi puncaknya pada Desember 2021 sampai Januari-Februari 2022 mendatang.
“Ini program Kementerian PUPR untuk mengurangi banjir di Kota Sintang. Karena ini kegiatan baru, maka nama-nama barangnya juga baru seperti geobag atau geotube. Mungkin bahasa kita disini tanggul. Harapan kami, air tidak terlalu banyak masuk ke dalam Kota Sintang saat banjir nanti. Pasti ada yang masuk air nanti, tetapi lebih sedikitlah,” kata Yosepha.
ADVERTISEMENT

Catatan Pemkab Sintang

Pemkab Sintang, tegas Yosepha, tentu menyambut baik program pemasangan geobag ini dengan beberapa catatan. Seperti melakukan kembali sosialisasi berbagai stakeholder termasuk tokoh-tokoh masyarakat.
Sosialisasi Penanganan Darurat Banjir di Kabupaten Sintang dengan membangun geobag dan geotube. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
Karena pemasangan geobag ini akan memakan separuh badan jalan. Lebar geobag ini 1,8 meter dan akan diletakan di badan jalan. Nantinya akan akan dipasang 2 tumpukan dengan ketinggian 3 meter. Tetapi di beberapa wilayah tidak sama tergantung tinggi banjir yang terjadi.
“Maka menurut saya, hal ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Karena daerah sungai inikan menjadi salah satu lokasi untuk mencari penghasilan oleh beberapa warga kita,” terang Yosepha.
Apalagi, kata Yosepha, banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai di Sintang. Misalnya apakah perlu dikasi tangga untuk masyarakat turun naik ke sungai. Pemda juga meminta pendampingan jika terjadi banjir besar lagi.
ADVERTISEMENT
“Saat banjir besar, kami harap tim dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan I bisa hadir di sini supaya kalau ada apa-apa dengan geobag yang dipasang ini, bisa langsung mengatasinya bersama-sama Pemkab Sintang,” pintanya.
Dikatakan Yosepha, terhadap jalan yang setengahnya digunakan untuk meletakan geobag atau tanggul ini. Tentu akan mengurangi lebar jalan yang akan digunakan oleh masyarakat serta yang akan memberikan dampak bagi aktivitas masyarakat.
Warga menaiki rakit untuk melewati banjir di Kelurahan Akcaya 1, Sintang. Foto: Yusrizal/Hi!Pontianak
“Jalannya yang lebar menjadi sempit dan di beberapa lokasi mobil tidak bisa lewat, tetapi motor masih bisa lewat. Ini yang harus dipahami,” bebernya.

Solusi Jangka Pendek

Yosepha mengatakan, pemasangan geobag tidak mungkin ditolak, karena akan segera dimulai. Ini merupakan solusi jangka pendek untuk mengantisipasi ramalam BMKG yang menyebutkan tingginya potensi hujan di Sintang hingga Februari 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
“Harapan kita, kalau terjadi curah hujan tinggi, tidak terjadi lagi banjir besar seperti kemarin,” ujarnya.
Mengenai solusi jangka menengahnya adalah normalisasi sungai, pembangunan waduk, dan mengeruk danau-danau untuk menampung air. Adapun solusi jangka panjangnya adalah mendorong warga yang tinggal di bantaran sungai untuk membangun rumah panggung, kalau tidak mau pindah.
“Harapan kami juga, kalau nanti sudah dipasang geobagnya, lakukan edukasi kepada masyarakat. Misalnya kalau rusak harus bagaimana. Siapkan juga pompa, sehingga kalau air banjir masuk ke dalam agar siapkan pompa,” pintanya.